Jakarta, Aktual.com — Setiap hari selalu ada peristiwa unik dan langka yang terjadi di Bumi ini. Sebuah video yang diposting berdurasi 1 menit 5 detik yang beredar di beberapa jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, memperlihatkan kejadian yang tak lazim.

Dalam video berdurasi singkat itu tampak Qubbah Al-Khadlra’ (atau Kubah Hijau) tempat makam Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam di Masjid Nabawi, Madinah terlihat berwarna kemerah-merahan.

Kejadian yang terjadi pada Jumat (6/3) malam lalu atau sekitar waktu Isya tersebut membuat kaum Muslimin yang kebetulan berada di Masjid Nabawi histeris.  Para Jemaah berbondong-bondong berusaha mengabadikan kejadian langka tersebut melalui kamera smartphone atau handphone.

Video yang diunggah oleh Mohamed Thamer, bisa Anda lihat videonya (YouTube) di bawah ini: https://www.youtube.com/watch?v=aBeqH3mkEsQ

Salah seorang saksi Ummu Kautsar Hasan dan Mohammed Thamer yang menyaksikan langsung peristiwa bersejarah Kubah Hijau yang tiba-tiba berubah menjadi merah itu menuturkan, selama dirinya tinggal di Madinah, baru sekarang ada kejadian langka seperti itu.

Fenomena langka memerahnya Kubah Hijau itu membuat Umat Islam Madinah spontan berteriak lantang bershalawat bersama, sambil berkata seakan-akan memenuhi seruan panggilan Rasulullah SAW,  “Labbaik Ya Musthofa (Muhammad)… Labbaik Ya Musthofa (Muhammad)… Labbaik Ya Musthofa (Muhammad)… “.

“Ya Allah selama 8 tahun Ku tinggal di Madinah, baru pertama kali ada kejadiaan seperti ini, orang-orang pada shalawat sambil berkata Labbaika Ya Musthafa..,” tulis Ummu Kautsar dalam akun Facebook-nya.

اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد وعلى اصحاب سيدنا محمد وعلى انصار سيدنا محمد وعلى ازواج سيدنا محمد وعلى ذرية سيدنا محمد وسلم تسليما كثيرا

قبة النبي ص بالمدينة تغير لونها من الأخضر الى الأحمر

Pengunjung mendapati munculnya warna kemerahan di bagian atas Kubah Hijau Masjid Nabawi. Semua merasa keheranan atas kejadian tersebut. Ajaibnya, ada yang mengatakan fenomena itu menunjukkan tanda kemarahan Nabi.  Namun demikian, ada juga yang menyebut itu pertanda munculnya Imam Mahdi.

Tapi berbagai pendapat yang keluar dari mulut para Jemaah, berikut penjelasan yang diberikan oleh pegawai pengawal yang menjaga Masjid Nabawi di pintu Bab Bilal dan Bab Quba terkait peristiwa Kubah Hijau berubah menjadi Merah.

Sebenarnya, apa yang terjadi di sana yaitu cahaya berwarna merah yang kelihatan pada Kubah Hijau tersebut, berasal dari pantulan cahaya lampu merah yang berdekatan dari Kubah Hijau itu.

Untuk diketahui, lampu tersebut sudah 30 tahun tidak dinyalakan. Beberapa waktu yang lalu, pernah dinyalakan dengan tujuan untuk menunjukkan tanda masuk waktu Maghrib dan waktu berbuka Puasa di bulan Ramadhan.

Jumat malam, sewaktu video para Jemaah merekam fenomena Kubah Hijau berubah jadi Merah, lampu merah itu dinyalakan atas perintah dan petunjuk dari atasan Masjid Nabawi. Benar, saat lampu itu dipasang para jemaah ramai berkumpul di sana.

Mereka berhamburan keluar mengabadikan melihat perubahan warna pada Kubah Hijau tersebut.

Intinya, perubahan warna merah pada Kubah Hijau tidak terkait dengan suatu keajaiban atau fenomena. Justru, sebagai seorang Muslim yang baik, sepatutnya kita mengkaji dan memahami berita yang disebarkan dalam media jejaring sosial.

” Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada-Mu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar Kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu.”

Sejarah Kubah Hijau
Kubah yang ada di atas kuburan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, dahulu tidak ada hingga abad ketujuh. Yang (pertama kali) membangunnya adalah Sultan Qalawun. Dahulu berwarna kayu, kemudian berwarna putih, biru dan hijau. Dan warna hijau yang berlanjut hingga sekarang.

Ustadz Ali Hafid hafizahullah mengatakan, “Belum pernah ada kubah di atas kamar yang suci (kuburan Nabi). Dahulu di atap masjid yang sejajar dengan kamar ada kayu memanjang setengah ukuran orang untuk membedakan antara kamar dengan sisa atap Masjid lainnya.

Sulton Qalawun As-Shalihi yang pertama kali membuat Kubah di atas kuburan tersebut. Dikerjakan pada tahun 678 H, berbentuk empat persegi panjang dari sisi bawah, sedangkan atasnya berbentuk delapan persegi dilapisi dengan kayu. Didirikan di atas tiang-tiang yang mengelilingi kamar, dikuatkan dengan papan dari kayu, lalu dikuatkan lagi dengan tembaga, dan ditaruh di atas kayu dengan kayu lain.

Kubah tersebut diperbarui pada zaman An-Nasir Hasan bin Muhammad Qalawun, kemudian papan yang ada tembaganya retak. Lalu diperbarui dan dikuatkan lagi pada masa Al-Asyraf Sya’ban bin Husain bin Muhammad tahun, 765 H. Akan tetapi ada kerusakan, dan diperbaiki pada zaman Sultan Qaytabai tahun 881 H. Rumah dan kubah terbakar pada (waktu) kebakaran Masjid Nabawi tahun 886 H. Pada zaman Sultan Qaytabai tahun 887 H, kubahnya diperbarui. Dan dibuat pondasi yang kuat di tanah Masjid Nabawi, dibangun dengan kayu dengan puncak ketinggian. Setelah kubah selesai seperti yang telah dijelaskan, ternyata bagian atasnya koyak kembali.

Ketika merasa tidak mungkin lagi dipugar, Sultan Fayyabi memerintahkan untuk menghancurkan bagian atasnya. Lalu diulangi lagi pembangunannya lebih kuat dengan semen putih. Dan selesai dengan kokoh dan kuat pada tahun 892 H. Pada tahun 1253 H Sultan Abdul Hamid Al-Utsmani mengeluarkan perintah untuk mengecat kubah dengan warna hijau. Beliaulah yang pertama kali mengecat kubah dengan (warna) hijau. Kemudian cat tersebut terus menerus diperbarui setiap kali dibutuhkan, sampai hari ini. Dinamakan kubah hijau setelah dicat hijau. Dahulu dikenal dengan Kubah Putih, Fayha dan Kubah Biru.” (Fushul Min Tarikh Al-Madinah Al-Munawwarah, Ali Hafiz, hal. 127-128)