Buruh melakukan bongkar muat besi baja di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Minggu (7/8). Harga besi mengalami kenaikan sekitar 30%. Kenaikan terjadi sejak awal bulan Maret lalu hingga saat ini. Pada bulan Februari 2016, besi 8 mm Standar Nasional Indonesia (SNI) dijual seharga Rp30.000 per batang dan bulan Maret naik menjadi Rp36.000. Harga tersebut berlaku di tingkat pedagang. Sementara di tingkat pengecer bisa lebih mahal 10%. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Perseroan Terbatas Krakatau Steel Tbk (KS) melalui anak usaha PT Krakatau Wajatama memasok kebutuhan baja profil untuk kebutuhan tower transmisi PLN 46.000 meter sirkit bagian pembangunan proyek pembangkit 35.000 megawatt.

“Kami memperkirakan kebutuhan baja untuk proyek transmisi ini mencapai 798.000 ton pada 4 tahun ke depan,” kata Direktur Utama KS Sukandar di Cilegon, Banten, Rabu (26/10).

Baja profil itu, akan dikirimkan ke 14 pabrikan tower yang telah ditunjuk Baja PLN pengiriman perdana akan didistribusikan ke empat perusahaan, yakni PT Bukaka Teknik Utama, PT Armindo Catur Pratama, PT Karunia Berca Indonesia, dan PT Karya Logam.

Sepuluh lainnya, PT Citramas Teknikmandiri, PT Dutacipta Pakar Perkasa, PT Danusari Mitra Sejati, PT Twink Indonesia, PT Kurnia Adijaya Mandiri, PT Wika Industri & Konstruksi, PT Kokoh Semesta, PT Bangun Sarana Baja, PT Gunung Steel Construction, dan PT Duta Hita Jaya.

Seluruh pabrikan tersebut merupakan anggota Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia (Aspatindo) dengan ketuanya Saptiastuti Hapsari yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama.

PLN akan membangun 10.000 unit tower 70 kilovolt sampai 500 kilovolt per tahun. Pada periode awal, mulai November 2016 sampai dengan November 2017, akan dibangun 9.085 unit tower berarti dibutuhkan 100.000 ton besi siku.

“KS juga akan melibatkan perusaan pabrik baja profil lain untuk mendukung percepatan proyek transmisi tersebut. Untuk menjamin kualitas dan suplai, PLN telah menunjuk kami sebagai koordinator penyedia jasa kepada pabrikan yang ditunjuk PLN,” ujarnya.

Sukandar mengatakan bahwa kebutuhan besi siku untuk tower 46.000 KMS meliputi beragam tipe mulai L40 sampai dengan L250.

“Kapasitas produksi besi siku nasional sebesar 940.000 ton per tahun, PT Krakatau Wajatama memiliki kapasitas produksi 150.000 ton ditambah produksi baja PT Krakatau Osaka Steel (Patungan KS dan Osaka Steel) sebanyak 500.000 ton per tahun untuk baja profil dan re-bar,” katanya.

Pembangunan tower baja, lanjut dia, juga dibutuhkan plat baja sebanyak 10 persen kebutuhan besi siku. Terkait dengan hal itu, pabrik baja nasional memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhinya.

Sementara itu, Ketua Aspatindo Saptiastuti Hapsari mengatakan bahwa proyek tersebut sangat ditunggu-tunggu kalangan pabrikan.

Direktur Komersial PT Krakatau Wajatama Akmaludin menyatakan kesiapannya untuk menyambut proyek infrastruktur pemerintah dan bersinergi dengan BUMN lain maupun dengan fabricator nasional.

“Terhitung sejak Novemer 2016 sampai 6 bulan ke depan, perusahaan berkomitmen untuk menjamin pasokan besi siku sebanyak minimal 60.000 ton dengan harga tetap,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka