Jakarta, Aktual.co — Tidak benar, jika dikatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sengaja membidik tokoh-tokoh Islam. Siapapun yang melakukan korupsi, apapun latar belakangnya, akan dikejar oleh KPK. Demikian ditegaskan oleh Abdullah Hehamahua, mantan Penasihat KPK, dalam acara bedah buku antologi puisi-esai berjudul “Mereka yang Takluk di Hadapan Korupsi” karya Satrio Arismunandar di Depok, Kamis (26/3). 
Dua pembicara lain adalah dosen sastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Dr. Manneke Budiman dan penyair Agus R. Sarjono. Mengenai banyaknya tokoh Islam yang dijerat KPK, Abdullah menjelaskan, hal itu terjadi karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. “Kalau di Italia, tentu mayoritas penjahatnya Katolik. Kalau di Sri Lanka, mayoritas penjahatnya ya penganut Buddha,” ujarnya. Menyinggung banyaknya tokoh mantan aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang jadi tersangka KPK, Abdullah yang tokoh senior HMI ini mengatakan, hal itu terjadi karena HMI adalah organisasi mahasiswa yang terbesar.    Abdullah Hehamahua menyatakan hal itu, menanggapi pertanyaan seorang peserta diskusi, yang mengaku dititipi pesan oleh orang-orang lain yang tidak hadir di acara bedah buku ini. Mereka sejak awal mencurigai, buku puisi-esai ini memang bertujuan memojokkan tokoh-tokoh Islam

Artikel ini ditulis oleh: