Jakarta, Aktual.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyumbang sekitar 1.000 permainan semai (sembilan nilai moral atau anti korupsi) untuk anak-anak TK/PAUD di Kota Surabaya.

“Terima kasih kepada Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) yang telah melakukan pembinaan tentang nilai-nilai anti korupsi kepada anak-anak masa depan di Surabaya,” kata Ketua KPK Sementara, Taufiqurrachman Ruki di acara pendantanganan serah terima 1000 permainan anti korupsi (Semai) untuk anak-anak dari KPK dan Australian Aid kepada Pemkot Surabaya di Balai Kota Surabaya, Rabu (8/7).

Menurut dia, KPK mengapresiasi positif upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Suabaya yang secara aktif menggalakkan semangat anti korupsi di Kota Pahlawan, salah satu upaya tersebut adalah dengan menanamkan jiwa anti korupsi sejak dini kepada anak-anak.

Ruki mengatakan tindakan pencegahan korupsi tidak hanya bisa dilakukan dengan melakukan preventif, tetapi juga harus mundur ke pra preventif di usia anak-anak.

Untuk itu, lanjut dia, sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai keteladanan kepada anak-anak sejak usia dini. Selain itu juga melibatkan para ibu sehingga kemudian muncul gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Surabaya termasuk kota yang memiliki SPAK aktif di Indonesia.

Menurut Ruki, dulu semangat tentang kerja keras, kejujuran dan nilai-nilai tentang hormat kepada guru dan menyayangi teman, dengan mudah disebarkan kepada anak-anak melalui lagu-lagu anak-anak.

Namun, sekarang ini penghormatan kepada orang lain mulai dilupakan. “Persoalan korupsi itu dimulai dari budi pekerti. Karena itu, dengan melakukan internalisasi nilai kejujuran kepada anak-anak, kelak mereka akan tampil sebagai pemuda yang bisa menghormati orang lain dan menghormati milik negara,”kata Ruki.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengamini pernyataan Ruki bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari anak-anak dengan cara menanamkan kejujuran. Risma mencontohkan, di Surabaya, jelang pelaksanaan Ujian Nasional, dirinya mengumpulkan para kepala sekolah untuk memberikan imbauan bahwa yang terpenting bukanlah hasil akhir.

Tetapi, lanjut dia, bagaimana anak-anak bisa menghargai proses dengan cara bekerja keras dan tidak melakukan cara-cara instan yang tidak dibenarkan. “Saya percaya, kita memang harus memulainya dari anak-anak. Kita bangun komitmen dan integritas bangsa sejak dini. Sebab, pembentukan karakter anak akan sangat berpengaruh pada pola piker mereka kelak,” jelas wali kota.

Wali kota berharap ke depannya, tidak hanya 1.000 permainan Semai yang diperuntukkan bagi TK/PAUD di Surabaya, tetapi jumlahnya bisa bertambah. Semai yang merupakan kepanjangan dari sembilan nilai, mengajarkan anak-anak sembilan nilai moral yang diharapkan akan menumbuhkan sikap atau perilaku anti korupsi sejak dini dengan contoh perilaku sehari-hari dan cara yang mudah.

Semai terdiri dari papan permainan, kartu putih berisi sebuah situasi dan kartu merah berisi satu pertanyaan. Permainan ini mengajarkan anak-anak tentang nilai kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerja sama, kedisplinan, keadilan , kejujuran, bertanggung jawab, dan kepedulian.

Permainan ini merupakan karya dari tim KPK yang difasilitasi Australia Aid untuk tindak pencegahan korupsi. Ikut hadir dalam acara tersebut, Ester yang merupakan perwakilan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

“Saya sangat senang berada di sini. Sungguh istimewa bisa bertemu dengan anak-anak yang terlibat langsung dalam gerakan ini,” jelas Ester.

Setelah memberikan sambutan, wali kota bersama ketua KPK lantas menemui beberapa anak-anak PAUD yang tengah asyik bermain Semai bersama pembimbingnya. Mereka berasal dari beberapa TK/PAUD, di antaranya TK Istana Balita, TK Gloria, TK Imanuel.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby