Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Febri Diansyah, menekankan bahwa penanganan dugaan korupsi pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), terhadap 48 bank yang terdampak krisis ekonomi, kembali diintensifkan.

Dalam rangka itu, pihak KPK telah meminta keterangan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) era Presiden Megawati Soekarnoputri, Kwik Kian Gie, Kamis (20/4).

“Benar kami melakukan permintaan keterangan terhadap Kwik Kian Gie. Memang ada proses lanjutan sejak 2014 terkati BLBI. Info awal, pemanggilan Kwik Kian Gie adalah proses lanjutan 2014 dan 2015,” papar Febri, saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/4).

Lebih jauh disampaikan Febri, nantinya akan ada agenda permintaan keterangan untuk pihak lain selain Kwik Kian Gie. Disisi lain, sambung dia, pihaknya juga akan menyampaikan bagaimana perkembangan penelusuran dugaan korupsi yang terjadi di rezim Megawati.

Kata dia, tak bisa dipungkiri bahwa indikasi dugaan korupsi BLBI ini menjadi salah satu hal yang diceramit betul oleh masyarakat. Dan saat ini, KPK tengah terkonsentrasi untuk mendalaminya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby