Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (tengah) didampingi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kanan) dan Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Harun Al Rasyid (kiri) tiba di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2). Penyidik KPK Novel Baswedan kembali ke Indonesia setelah menjalani pengobatan di Singapura untuk menyembuhkan matanya yang disiram air keras. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa Novel Baswedan kembali menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit di Singapura untuk melihat perkembangan perawatan mata penyidik KPK itu.

“Hari ini, dilakukan pemeriksaan kembali di Singapura untuk melihat perkembangan perawatan mata kiri Novel setelah operasi dan kondisi mata kanan,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Senin (21/5).

Untuk mata kiri, kata Febri, perkembangannya membaik dan juga darah yang di belakang lensa sudah jauh berkurang atau semakin sedikit.

“Penglihatan mata kiri bagian atas yang tadinya tidak terlihat, sekarang sudah terlihat. Penglihatan kiri semakin jelas tetapi beberapa permasalahan sebelumnya masih tetap, yaitu lebar pandangan yang sempit dan pandangan berbayang dan penglihatan masih agak gelap dibanding mata kanan,” tuturnya.

Terkait persoalan gelap tersebut, kata Febri, dokter menyampaikan bahwa itu terkait masalah syaraf yang lemah dan perlu dilihat perkembangannya ke depan. “Hal yang perlu diperhatikan terkait hal itu adalah menjaga tekanan bola mata kiri tidak tinggi, karena hal itu bisa memperburuk saraf mata kiri yang lemah, tentang hal tersebut akan ditindaklanjuti oleh dokter ahli glukoma,” ungkap Febri.

Sedangkan untuk kondisi mata kanan, Febri menginformasikan bahwa pertumbuhan pembuluh darah pada lensa mata kanan akibat luka “carutan” bertambah. “Respons dokter masih sama dengan sebelumnya bahwa “nothing to do” dengan mata kanan selain menjaga kondisi mata kanan tidak menurun. Jika kondisi memburuk, maka akan dilakukan operasi seperti halnya mata kiri,” kata dia.

Febri pun menyatakan bahwa pada Selasa (22/5) dijadwalkan dilakukan pemeriksaan dengan dokter ahli glaukoma dan juga dokter untuk mengecek kondisi lensa mata.

Sementara soal penanganan kasus penyerangan Novel, KPK tetap mengharapkan bisa diselesaikan dengan baik.

“Sampai saat ini pelaku belum ditemukan. KPK tetap berharap kasus penyerangan terhadap penyidik KPK ini bisa diselesaikan dengan baik agar tidak terulang pada pihak lain,” kata Febri.

Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: