Sawahlunto, Aktual.com – Dua korban ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, karena diduga mengalami luka bakar di atas 75 persen.

“Dari laporan sementara yang kami terima, dua korban tersebut masing-masing Ridwan (37) tercatat sebagai warga Desa Lunto Barat, Kecamatan Lembah Segar dan Yusrizal (38) tercatat sebagai warga Desa Kumbayau Kecamatan Talawi,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah Sawahlunto Adri Yusman di Sawahlunto, Rabu (29/3).

Menurut Adri, sesuai kewenangan yang berlaku saat ini, pihaknya masih menunggu koordinasi dari pihak pemerintah provinsi serta pihak terkait lainnya untuk menindaklanjuti persitiwa tersebut.

Hingga saat ini, lanjutnya, pihaknya belum menerima keterangan resmi terkait kronologis kejadian serta upaya penanganan yang telah dan akan dilakukan berikutnya.

Disinggung tentang upaya penyelamatan korban pascaledakan, ia menjelaskan proses evakuasi kedua korban tidak dilakukan oleh pihaknya karena hingga saat ini lembaga itu tidak memiliki personel yang memiliki keahlian khusus dalam menyelamatkan korban ledakan tambang batu bara.

“Dibutuhkan keahlian khusus untuk itu, selama ini proses penyelamatan dilakukan oleh pihak pengelola tambang itu sendiri atau dibantu oleh petugas penyelamat dari PT Bukit Asam-Unit Pertambangan Ombilin (BA-UPO),” kata dia.

Sebelumnya, Tambang batu bara di daerah Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) dilaporkan meledak pada Rabu ini, sekitar pukul 10.00 WIB menyebabkan dua korban mengalami luka-luka Diduga ledakan terjadi di salah satu lubang tambang yang dikelola oleh CV Bara Mitra Kencana, sebuah perusahaan tambang rakyat milik masyarakat setempat.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: