Jakarta, Aktual.com – Komite Panitia Asian Games Indonesia (INASGOC) menerima tambahan anggaran Rp1,5 Triliun dari usulan RAPBN-P Tahun Anggaran 2017 Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebesar Rp1,9 Triliun.

Seiring penambahan anggaran tersebut, kepanitiaan di INASGOC membengkak dari 200 orang menjadi 500 orang. Hal ini pun dikritisi Komisi X DPR RI.

“Ini keinginan INASGOC atau sudah dirinci di kementrian?,” tanya anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP, Esti Wijayati saat Rapat Kerja bersama Menpora, Imam Nachrowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7).

Ia lalu meminta Menpora untuk mengklarifikasi adanya penambahan kepanitiaan di tubuh INASGOC.

“Bener enggak ada pembengkakan?,” tanyanya lagi.

Hal senada juga dikritisi Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Rifky Harsya. Menurutnya, penambahan itu justru membuat inefisiensi anggaran penyelenggaraan Asian Games 2018. Pasalnya, bila tambahan Rp1,5 Triliun terpenuhi, maka total anggaran untuk INASGOC mencapai Rp4,5 Triliun.

“Rp4,5 T itu diluar prestasi dan venue. Yang juga khawatir adalah kita disibukkan dengan penyelenggaran anggaran di beberapa minggu lalu ada keterlembatan honor dan gaji,”

“Kami khawatir akuntabilitas dan efisiensi tidak berjalan baik. Kata Wapres yang juga dewan pengarah, waktu itu efisiensi dari 200 orang jadi 100. Tapi kenyataannnya, panitia 200 orang, jadi 500 orang. Jangan-jangan kita hitung gajinya lebih besar daripada yang kita berikan untuk atlet. Kita tanya berapa gaji panitia?,” ujar Teuku Rifky.

Terkait honor dan penambahan panitia, Menpora Imam Nachrowi belum bisa menjelaskan. Yang jelas, kata dia, penambahan panitia sudah disetujui Presiden.

“Presiden suda menyetujui penambahan kepanitiaan,” kata Imam.

 

Laporan Nailin Insaroh

Artikel ini ditulis oleh: