Jakarta, Aktual.com – Anggaran Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebesar Rp1.902.565.000.000, tidak mengalami pemangkasan. Dalam RAPBN-P Tahun Anggaran 2017, sekitar 80 persen atau senilai Rp1,5 Triliun dialokasikan untuk penambahan INASGOC sebagai panitia penyelenggaran Asian Games 2018.

Anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki, mempertanyakan penambahan tersebut. Pasalnya, INASGOC sebelumnya sudah mendapat relokasi anggaran Rp300 miliar dari total anggaran Rp4,5 Triliun di luar venue pertandingan.

Yayuk mengaku, Komisi X DPR sangat berhati-hati terkait penambahan anggaran yang dikelola INASGOC. Sebab, sebagai panitia penyelenggaran, INASGOC belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan uang negara sebesar Rp600 miliar yang bersumber pada APBN 2015 dan 2016.

“Pertanggungjawaban lalu aja belum kita terima. Kita perlu kehati-hatian. Ini uang negara, satu sen pun harus dipertanggungjawabkan,” ujar Yayuk dalam Rapat Kerja dengan Kemenpora RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7).

Selain anggaran INASGOC, mantan atlet tenis itu juga mempertanyakan teknis pemberangkatan atlet yang ikut serta dalam Asian Games 2018. “Banyak sekali persoalan yang belum tertangani, baik dari persiapan SEA Games, Asian Games, baik akomodasi, peralatan dan dana try out. Saya ingin mengusulkan bila memungkinkan panggil stake holder KOI sampai INASGOC,” kata politisi PAN ini.

“Kalau masalahnya banyak begini, kan stres juga,” tambah mantan atlet tenis nasional ini.

Lalu untuk kepanitian penyelenggaran 2018, Yayuk juga heran dengan penambahan jumlah paniti. Dimana semula hanya ada 200 orang kemudian membengkak menjadi 500 orang.

“Dimana letak efisiensinya? Belum lagi bicara honor mereka, berapa yang dikeluarkan? sedangkan kita, anggaran untuk atlet yang bertanding enggak ke support,” ucapnya menjelaskan.

“Seperti Satlak Prima yang butuh Rp1,2 triliun, akhirnya hanya terpenuhi Rp600 miliar. Itu pun masih terpangkas lagi. Hal seperti ini Pak Menteri (Menpora), kita menyelenggarakan bukan saja sukses dipenyelenggaraan, tapi harus sukses prestasi dan administrasi serta pemberdayaan ekonomi,” pungkas Yayuk.

Laporan Nailin Insaroh

Artikel ini ditulis oleh: