Jakarta, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan bahwa dalam uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI nanti akan melihat sejauhmana kesiapan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto menghadapi pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 nanti.

Hal itu saat menanggapi surat Presiden Jokowi yang telah disampaikan kepada pimpinan dewan terkait penunjukan KSAU sebagai Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018.

“Semua akan ditanyakan saya rasa pilkada juga kesiapan yang harus dimiliki Panglima TNI berikutnya jika nanti midah2an lancar, kalau fit and proper test semuanya, termasuk aspek track record, juga laporan kekayaan, itu biasa kita cek semua,” kata Meutya di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (4/12).

Menurut dia, pengamanan dalam pelaksanaan Pilkada 2018 nanti harus menjadi fokus utama panglima TNI selanjutnya. Sebab, banyak suara yang mengkhawatirkan bila kemudian jabatan itu diberikan ke Angkatan Udara, bukan ke Angkatan Darat.

Lantaran, Pilkada dan Pemilu merupakan pertarungan yang berada di ‘darat’ sehingga diperlukan kesiapan yang mempuni mengenai kondiso dilapangan nantinya.

“Salah satunya Pilkada yang paling utama adalah waktunya singkat menuju perhelatan Pilkada dan Pemilu. Dua duanya ini kita harus pastikan Panglima TNI (baru) siap,”papar politikus Golkar itu.

“Apalagi ada kekhawatiran, suara-suara masuk, apakah kalau dari AU akan siap. Ini saya rasa akan menjadi fokus, tapi kami yakin presiden sudah memikirkan dengan baik. Pun demikian kita tetap harus konfirmasi dalam fit and proper test terhadap dua ajang demokrasi tersebut,” pungkasnya.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby