Pada debat terakhir ini mengangkat tema 'Dari Masyarakat untuk Jakarta'. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai pernyataan calon gubernur DKI Jakarta (petahana) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok soal reklamasi dalam acara debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua jauh panggang dari api.

“Sebagai Petahana, Ahok tidak pernah melakukan sedikitpun upaya melindungi nelayan yang ada malah nelayan akan dibuat kesulitan karena perizinan reklamasi terbit tanpa ada partisipasi nelayan,” kata Ketua Bidang DPP KNTI, Marthin Hadiwinata dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (13/4).

Ia menilai Ahok berhalusinasi dengan mengatakan kalau ada hak nelayan tinggal di pulau-pulau reklamasi. Pulau reklamasi ditujukan untuk pengembang, itu bisa dilihat dari izin reklamasi yang dibuat dengan peruntukan 5% bagi pemerintah provinsi.

Semantara itu, sambung dia, jawaban Anies terkait statistik Jakarta yang menghilangkan pekerjaan nelayan di Jakarta patut diapresiasi.

“Realitas di lapangan nelayan mengalami penyingkiran sistematik dengan cara menghilangkan profesi nelayan dalam statistik bahkan dalam pengurusan pembaharuan KTP, berdasarkan pengakuan komunitas nelayan, tidak bisa mengajukan nelayan sebagai identitas pekerjaannya,” papar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby