Bintan, Aktual.com – Tim ekspedisi dari Balitbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menemukan 40 spesies yang belum teridentifikasi di Pulau Pejantan Tambelan, Kepri.

“Dari 93 spesies yang kami temukan pada ekspedisi Februari lalu, sebanyak 53 spesies sama dengan yang ada di Kalimantan. Sementara 40 spesies lainya belum teridentifikasi,” kata Ketua Tim Ekspedisi Pulau Pejantan Hendra Gunawan, Jumat (10/3).

Selain itu, keberadaan titik “Black Geyser” juga tidak ditemukan. Bahkan, kondisi lingkungan serupa hamparan pasir luas seperti yang diabaikan dalam dokumen foto Institute Of Critical Zoologists (ICZ), juga tidak terlihat.

“Kami tidak menemukan adanya hamparan pasir seperti di dalam foto ICZ. Jika pun ada, lahan tersebut merupakan wilayah pantai dan pemukiman penduduk, selebihnya tebing terjal langsung ke laut,” ujarnya.

Menurut dia, tindak lanjut terhadap temuan spesies di Pejantan tersebut masih menunggu arahan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

“Seandainya tim kembali ke Pejantan, maka sebaiknya turun dengan tim yan besar. Artinya semua ahli ikut di dalam tim, seperti ahli serangga, ahli reptilia, ahli mirip organisme, ahli tumbuhan dan lain sebagainya,” ungkap Hendra.

Dalam hal ini Hendra mengatakan kementerian terkait telah menghubungi pihak ICZ dari Jepang yang diduga menemukan 350 spesies baru pada 2005-2009.

“Tapi sampai sampai sekarang pihak ICZ belum berhasil dikonfirmasi,” ungkapnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: