Jakarta, Aktual.com – Tindakan Anggota Wantimpres yang juga Katib Aam Nahdlatul Ulama (NU), Yahya Cholil Staquf yang menghadiri undangan American Jewish Committee (AJC) di Israel menjadi kontrovesi dan viral dibicarakan publik, pasalnya apa yang dilakukan Cholil tidak sesui dengan sikap politik Indonesia.

Indonesia sediri tidak melakukan perjanjian bilateral dengan Israel karena negara itu melakukan praktek imperialis terhadap bangsa Palestina. Bukan hanya tidak sesuai dengan konstitusi, Colil juga tidak sejalan dengan misi NU. Demikian ditegaskan oleh ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj.

“Kepergian beliau di AJC itu bukan atas nama Pengurus Besar Nadratul Ulama. Dan yang perlu kami tegaskan, bahwa PBNU sejak dulu hingga sekarang dan seterusnya akan selalu berpihak pada Palestin. Palestin bangsa yang dizolimi, ditindas oleh Israel dengan sangat kejam. Tanahnya direbut, rumahnya dihancurkan, dibangun rumahnya penduduk Israel . penduduk aslinya diusir bahkan yang melawan dibunuh baik anak kecil maupun ibu-ibu ataupun orang tua, siapapun yang melawan, dibunuh,” kata Said Aqil dalam Vido klarifikasi berdurasi 2:21 detik.

Oleh karena itu tegas Said, PBNU berlepas diri dari prilaku Cholil Staquf yang telah menyebabkan fitnah bagi NU.

“Terus terang saja, kami tidak tahu menahu. Beliau pergi kesana tanpa kordinasi atau memberi tahu kepada pengurus pusat Nadratul ulama, maka kehadiran beliau itu tidak ada kaitannya dengan misi Nadratul Ulama. Tidak benar kalau ada kerjasama antara Israel dengan Nadratul Ulama, Wallahi, demi Allah apa yang saya katakan ita benar. Begitu pula ketika beliau pergi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika, itupun tanpa kordinasi dan memberitahu kepada pengurus PBNU.

Kemudian, Said Aqil juga memegaskan bahwa NU akan selalu ‘berdiri’ bersama Palestina

“Tidak pernah berubah, NU berpihak pada palestin. Sedikitpun tidak pernah bergeser. NU berpihak pada kebenaran yang punya hak pada kebenaran yaitu Palestin dan menganggap bahwa Israel itu merebut ataupun mengagresi atas hak-hanya Palestin,”pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Dadangsah Dapunta