Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memaparkan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo yang membahas potensi Indonesia sebagai negara Muslim serta isu deradikalisasi di Istana Merdeka, Jakarta, (1/4). PP Muhamadiyah menyampaikan tentang potensi besar bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang produktif, berdaya saing tinggi, dan bangkit dengan bangsa-bangsa lain di Asia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/16

Jakarta, Aktual.com-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta polisi tidak perlu risau atas renca demonstrasi ribuan umat Islam di Jakarta 4 NOvember mendatang.”Kepolisian justru berkewajiban mengamankan dan menjaga ketertiban hingga demo tersebut berlangsung aman, damai, tertib, dan tidak anarkis,” ujarnya dalam situs resmi PP Muhammadiyah, Ahad (30/10).

Menurutnya polisi juga harus cepat merespon kasus pelanggaran hukum yang berhubungan dengan penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.”Jika terkesan menunda, mengulur, atau seolah mengambangkan, justru akan menambah persoalan makin meluas,” lanjutnya.

Ia berharap penegakkan hukum tanpa pandang bulu, untuk kasus ini. Ia juga menegaskan Muhàmmadiyah tidak dapat menghalangi jika ada angkatan muda Muhammadiyah yang turut serta dalam aksi demo tersebut.

“Demo sebagai bagian dari hak warganegara, yang terpenting tetap damai dan bermartabat serta mengindahkan hukum dan peraturan yang berlaku,” lanjutnya. Jika ada angkatan Muhammadiyah yang ikut demo, itu merupakan hak dia sebagai warga negara, asal bukan membawa atribut Muhammadiyah. Haedar juga berpesan kepada pihak Kepolisian agar jangan berlebihan dalam menyikapi dan menangani kemungkinan demo tersebut.

Sejauh, mereka sesuai aturan dan sejalan dengan prinsip demokrasi. Justru menurutnya tidak kalah penting memperhatikan aspirasi dan tuntutan yang disuarakan secara demokratis.

Artikel ini ditulis oleh: