Ki-ka ; Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) , Ketua MPR Zulkifli Hasan, Direktur Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latief saat menjadi pembicara diskusi di acara penutupan Rapimnas Muslimat NU di Jakarta, Senin (27/3/2017). Diskusi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam Refleksi Kebangsaan 71 Tahun Muslimat Nahdlatul Ulama dengan tema
Ki-ka ; Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) , Ketua MPR Zulkifli Hasan, Direktur Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latief saat menjadi pembicara diskusi di acara penutupan Rapimnas Muslimat NU di Jakarta, Senin (27/3/2017). Diskusi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam Refleksi Kebangsaan 71 Tahun Muslimat Nahdlatul Ulama dengan tema " Pancasila, Agama dan Negara". AKTUAL/Munzir

 

Jakarta, Aktual.com – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan, mengutuk keras tindakan penyerangan terhadap Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Utara, yang terjadi pada Minggu (25/6) dini hari tadi.

Menurutnya, semua elemen Masyarakat Indonesia harus bersatu padu melawan aksi terorisme.

“Itu biadab, melanggar kemanusiaan dan HAM, kita kutuk bersama. Saya percaya kita rakyat indonesia tidak akan takut terhadap itu, kita lawan bersama-sama,” tegasnya disela-sela open house yang digelar di kediamannya, Jakarta, Minggu (25/6).

“Tidak toleransi sedikit pun terhadap perilaku biadab seperti itu dan teror itu tidak ada (dalam ajaran) agama,” imbuhnya.

Ketika ditanya pihak kepolisian telah kecolongan, Zulhas tampak tidak sepakat dengan anggapan tersebut. Baginya, terorisme dapat terjadi di mana saja, termasuk juga di negara-negara Eropa yang dapat dikatakan sebagai negara maju.

“Ini bukan kecolongan, ini kan dari mana saja juru serangannya. Kita polisi kita sudah bagus, tapi kan enggak bisa ukur niat orang,” terangnya.

“Eropa (yang) maju kecolongan, kita enggak separah itu. Amerika kecolongan, kita enggak seberat itu, saya percaya polisi dan TNI kita sudah mampu. Cuma mengetahui niat semua orang ya sulit,” tambah politisi asal PAN ini.

Meskipun demikian, Zulhas menegaskan bahwa terorisme adalah ancaman yang nyata. Ia beranggapan bahwa pelaku teror merupakan musuh bersama bagi seluruh umat manusia.

“Siapapun, siapa saja dan dari mana saja, itu musuh kita bersama, dari mana saja. Dan (kita) tidak boleh takut sama tindakan seperti itu,” tegas mantan Menteri Kehutanan ini.

 

Pewarta : Teuku Wildan A.

 

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs