Mendagri Tjahjo Kumolo (tengah) berdiskusi dengan Ketua Komisi II DPR Rambey Kamarulzaman (kiri) saat Rapat Kerja dengan Komisi II DPR dengan agenda Pengambilan Keputusan Tingkat I Revisi UU Pilkada di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/5). Mendagri mengatakan pemerintah tidak dapat serta-merta membuat peraturan sesuai dengan keinginan Komisi II DPR yang menginginkan petahana juga harus mundur saat mencalonkan diri kembali di Pilkada Serentak 2017, karena menurutnya keputusan petahana tidak perlu mundur merupakan putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Fraksi Golkar MPR RI Rambe Kamarulzaman, mengingatkan soal ikrar Panca Bhakti jelang perayaan hari ulang tahun Partai Golkar ke-53, dengan didahului pelaksanaan seminar nasional pada Kamis (19/10) esok.

Ia mengatakan bahwa diingatkannya kembali mengenai ikrar ini agar masyarakat Indonesia pada umumnya dan warga Golkar khususnya dapat kembali menyerap setiap makna lima janji saat partai beringin itu masih sebagai Golongan Karya dan sekertariat bersama (Sekber) Golongan Karya.

“Fraksi Golkar MPR RI akan mengadakan kegiatan (seminar nasional,red). Kalau Partai Golkar itu punya ikrar Panca Bhakti jadi ada lima ikrar yang dinyatakan, jadi adalah setiap kader Golkar berikrar sebagai warga Partai Golkar bahwa insan yang percaya dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,” kata Rambe dalam konfrensi persnya, di Ruang Samithi III Nusantara V MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (18/10).

“Dengan ikrar pertama itu sudah dapat dipastikan bahwa Partai Golkar menganut dan melaksnakan agama secara konsisten,” tambahnya.

Masih dikatakan Rambe, pada poin kedua ikrar meyebutkan bahwa kami warga partai Golkar adalah pejuang dan pelaksana mewujudkan cita-cita proklamasi 1945, pembela serta pengamal Pancasila. Pada poin ini, dia mengatakan bahwa partai berlambang beringin tidak akan jauh dari pembukaan konstitusi.

“Ketiga, kita berikrar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan berwatak setia kawan, ini saya kira ingin kami hidup-hidupkan lagi dalam konteks HUT Partai Golkar ini,” papar dia.

Dan yang keempat, sebut anggota komisi II DPR RI warga Partai Golkar agar melaksanakan amanah penderitaan rakyat untuk membangun masyarakat adil, makmur, tertib, dan setausa itu,

“Karena terbentuknya front nasional itu Sekber golongan fungsional kita menghindari dari pada konflik-konflik partai politik, karena dari awal Partai Golkar bukan partai melainkan dia golongan karya sebagai kekuatan sosial politik,” ujarnya.

“Kelima, melaksanakan secara konsisten tentang UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ikrar ini tidak ada perubahan dari 53 tahun lalu hingga 20 Oktober 2017 besok dalam perayaan HUT 53 tahun dan untuk tanggal 19 besok kita ingin dari persoalan itu semua kita merefleksi dan memposisikan setelah Golkar menjadi partai politik sesuai dengan tahun 1999 dan menjadi peserta politik” pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam acara Seminar Nasional bertajuk ‘Revitalisasi Ideologi Pancasila Sebagai Landasan Perjuangan Partai Golkar,’ akan mendengarkan Keynote Speech Prof. Dr. BJ Habibie. Juga akan menghadirkan sebagai pembicara mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Ketua Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief. Serta dari seleluruh elemen organisasi kepemudaan.

 

Laporan Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh: