Sejumlah anggota Polri dan prajurit TNI mengikuti apel gabungan pergeseran pasukan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (18/4). Sebanyak 62 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) terus memantau manuver ataupun gerakan-gerakan politik yang berpotensi menciptakan adu domba dan mengorbankan masyarakat. Bamsoet -panggilan bekennya- mendorong ketiga institusi negara itu selalu mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk akibatk manuver para politisi.

Pernyataan Bansoet itu sebagai respons atas potensi gesekan akibat deklarasi #2019GantiPresiden dan penolaknya yang berujung ricuh. Belum lama ini gesekan antara massa pendukung #2019GantiPresiden dan penolaknya terjadi di Pekanbaru, Riau serta Surabaya, Jawa Timur.

Bamsoet mengatakan, sejauh ini kinerja TNI, Polri dan BIN patut diapresiasi karena berhasil menetralkan kondisi di masyarakat di tengah maraknya manuver para politisi. “Tindakan antisipatif patut diteruskan. Pimpinan DPR berharap apa yang terjadi di Surabaya dan Riau belum lama ini tidak berulang di kota-kota lainnya,” ujarnya, Senin (3/9).

Legislator Partai Golkar itu menambahkan, seyogianya suasana menuju tahun politik 2019 tetap menyenangkan. Selain itu, kata Bamsoet, uasana kondusif di masyarakat juga harus dipertahankan meski ada perbedaan sikap soal polirik.

Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu menambahkan, deklarasi #2019GantiPresiden tidak salah. Bahkan atas nama demokrasi atau kebebasan berpendapat, kata Bamsoet, gerakan #2019GantiPresiden tidak bisa disalahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara