Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto didampingi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memborong sajadah dan kain batik di pasar baru Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/6/2016). Sebelum melanjutkan perjalanan Safari Ramadan, Ketua Umum Partai Golkar berserta rombongan menyempatkan diri ke pasar baru Bandung untuk memborong sajadah dan kain batik untuk warga Bandung yang berada di dalam pasar baru.

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi kesal dengan pengurus Partai Golkar Jabar saat mengetahui ada warga miskin yang tinggal di gubuk berisi rongsokan, di belakang kantornya di Kota Bandung.

“Seharusnya mereka peka dan mau membantu. Jangan sampai kader partai berteriak untuk rakyat dalam rapat-rapat di DPRD, tetapi pada praktiknya nol besar,” kata Dedi, Kamis (4/8).

Dedi mengaku kesal atas sikap anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung, khususnya kader Golkar, yang tidak peka terhadap lingkungan di sekitar kantor mereka.

Sikap abai dan cenderung tidak peduli dari mereka itu telah mengakibatkan warga miskin yang tinggal di belakang kantor DPD Partai Golkar Jabar tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah setempat.

“Masa sih (kader partai yang menjadi anggota legislatif) tidak mengtahui ada warga yang tinggal di gubuk, tepat di belakang kantor partai kita,” kata dia.

Sementara itu, penghuni gubuk yang diketahui bernama Nanda Syariah (63), mengaku harus menjalani kesehariannya sebagai pengumpul barang bekas.

Ia mengaku terpaksa tinggal di lahan milik DPD Partai Golkar, karena tidak memiliki biaya untuk mengontrak, apalagi membeli rumah.

“Saya tidak punya uang, makanya saya dan keluarga tinggal di tempat ini, sejak tahun 1969,” kata dia.

Mendengar pengakuan Nanda yang tinggal digubuk belakang kantornya, secara spontan Dedi memberikan bantuan uang sebesar Rp10 juta kepada Nanda, untuk mengontrak rumah yang layak untuk ditempati.

 

(ant)

Artikel ini ditulis oleh: