Jakarta's first non-Muslim governor and Chinese-ethnic minority, Basuki Tjahaja Purnama also known as Ahok, arrives at court in Jakarta, May 9, 2017, to hear judges verdict of the blasphemy allegations stemmed from a speech last year in which he said his rivals were tricking people into voting against him by using a Koranic verse, which some interpret as meaning Muslims should only choose Muslim leaders. Photo: AFP/Bay Ismoyo/Pool

Jakarta, Aktual.com-Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo batal melaporkan seorang wanita berinisial VKL ke aparat kepolisian, kendati demikian Tjahjo menuntut VKL tetap melakukan klarifikasi dan mengajukan permintaan maaf terbuka kepada Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Oh enggak. Saya belum berpikir ke jalur hukum,” kata Tjahjo seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/5).

Menurut Tjahjo, dirinya hanya ingin bertanya sebagai Menteri yang menjadi bagian dari Pemerintahan Presiden Jokowi kepada VLK.

“Orang tanya kan boleh. Anda memaki-maki rezim Jokowi, saya bagiannya kan boleh. Apa salah lah wong tanya,” jelas Tjahjo.

Tjahjo mengingatkan dalam waktu sepekan ini, VKL harus segera melakukan klarifikasi dan mengajukan permohonan maaf atas pernyataan yang dilontarkannya pada orasinya terkait dengan vonis kasus Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Sebelumnya diberitakan pada sebuah video yang beredar di medsos, VKL menyebut jika Pemerintahan Jokowi sebagai rezim yang lebih parah ketimbang Pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs