Ilustrasi (istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi porsi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi pembangkit listrik pada tahun 2017 melebihi target APBN Perubahan 2017.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan peningkatan porsi EBT tersebut tidak hanya pada pembangkit yang dibangun PT PLN (Persero), tetapi juga pembangkit yang dibangun oleh perusahaan listrik swasta dengan skema “independent power producer” (IPP).

Tercatat porsi EBT dalam bauran energi pembangkit listrik mencapai 12,52 persen untuk realisasi per November 2017 atau melebihi target APBN Perubahan 2017 sebesar 11,96 persen. Peningkatan porsi utamanya dari PLTA dan PLTP.

Ia menyebutkan besaran porsi bauran EBT sebesar 12,52 persen tersebut terdiri atas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 5 persen, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 7,27 persen, dan EBT lainnya 0,25 persen.

Menurut Agung, peningkatan produksi PLTP hingga November 2017 tercatat 11.560 gigawatt hour, sementara pada 2016 sebesar 10.656 gigawatt hour.

Selain PLTP, lanjut dia, produksi listrik PLTA juga cukup baik, yakni mencapai 16.793 gigawatt hour dengan perincian 11.154 gigawatt hour oleh PLN dan sisanya 5.639 gigawatt hour oleh IPP.

Produksi pembangkit listrik EBT lainnya menyumbang 579 gigawatt hour dalam bauran energi pembangkit listrik pada tahun 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby