Koki menyiapkan makanan saat program Flavors of The World di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (3/11). Plaza Indonesia memperkenalkan beragam penawaran kuliner sepanjang November 2017, dalam program Flavors of The World. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan keunikan dan kelezatan dari puluhan F&B outlet dalam Plaza Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Masyarakat tidak perlu takut gemuk lantaran makan di waktu malam setelah shalat tarawih karena asupan tersebut untuk mengganti energi yang terbuang selepas puasa, kata Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Eni Gustina.

Dalam siaran pers yang dikutip dari laman resmi Kemenkes di Jakarta, Minggu (20/5), Eni mengatakan, tidak ada larangan untuk makan malam setelah shalat tarawih sebagaimana anggapan makan di waktu malam akan menambah berat badan.

“Makan malam setelah shalat terawih sangat boleh, kita seharian sudah puasa. Kadang remaja putri yang sering berpikir begitu, habis shalat tarawih tidak usah makan malam karena takut gemuk. Itu salah, kita akan kurang energi,” kata Eni.

Dia menjelaskan untuk makan malam selepas tarawih porsinya yang mesti diubah dan juga harus perhatikan konsumsi sayur lebih banyak.

Eni memberi catatan untuk memperhatikan agar tidak langsung tidur setelah makan malam.

“Jeda waktu tersebut dapat kita isi dengan kegiatan atau ibadah lainnya. Namun juga tidak tidur terlalu malam, agar cukup istirahat dan tetap tepat waktu bangun untuk sahur kembali esok hari,” kata dia.

Eni juga mengingatkan agar tidak makan terlalu banyak saat berbuka agar sistem pencernaan mampu melakukan penyesuaian setelah seharian diistirahatkan karena idak ada makanan.

Dia menyarankan agar berbuka dengan buah-buahan manis baik untuk dijadikan menu utama saat berbuka puasa.

“Diawali dengan air putih hangat, lalu kita menyarankan buah-buahan segar yang manis tidak asam. Secara agama juga ‘kan dianjurkan kurma ya. Kurma itu mengandung karbohidrat dan energi,” kata Eni.