Jakarta, Aktual.co — Pergi ke Tanah Suci atau melaksanakan ibadah Haji merupakan Rukun Islam yang kelima. Wajib bagi umat Islam yang mampu mengadakan perjalanan ke sana dan kondisi dalam keadaan aman untuk melaksanakannya.

Namun, niat baik itu terkadang urung tercapai, salah satunya disebabkan faktor biaya yang tentunya tidaklah murah. Namun demikian, bila Allah SWT berkehendak mengizinkan hal tersebut bisa saja dicapai dengan mudah oleh setiap Muslim.

Berikut kisah nyata yang dikutip dari status Rijalul Imam. Semoga menginspirasi Anda. Meskipun sudah berusia tua, namun tetap semangat ibadah serta membantu orang lain. Saya bersyukur bisa ditemani dia saat di Madinah dan Mekah.

Pengalamannya juga menarik ketika Umroh hampir setiap bulan dan Haji tiap tahun, padahal penghasilannya biasa-biasa saja.
 
Saya tanya, apa rahasianya bapak bisa Umrah hampir setiap bulan dan Haji tiap tahun? Padahal di Indonesia mau Haji saja harus mengantri hingga 10 tahun.

Dia memberikan nasehat kepada saya untuk mengikuti orang yang doanya sederhana tapi karena dari lubuk hati yang dalam, Alhamdulillah diijabah terus. Dia berdoa di depan Multazam dan Raudhah. Tempat yang mustajab untuk berdoa. Apa doanya pak?

“Gusti.. (bahasa daerah: Tuhanku), saya ini sudah tua. Bersyukur bisa ke sini karena nabung recehan dari hasil keringat sendiri. Gusti, jangan Kau pisahkan saya dari Raudhah ini. Kalau Engkau pisahkan saya dari tempat Rasulullah SAW ini, balikkan lagi saya ke sini.. bisa tiap bulan, tiap dua bulan atau tiap tiga bulan Umrah atau tiap tahun Haji. “

“Tapi pakai ongkos-Mu, jangan pakai uang saya. Saya nggak punya apa-apa. Hampura Gusti..”

Demikianlah manfaat hikmah dan tujuan dari sebuah doa. Dalam Islam adalah sangat besar maknanya. Hal ini karena dalam agama Islam dikatakan dalam sebuah Hadist yang artinya :”Doa itu adalah otak ibadah”. (HR. Bukhari).

Otak merupakan sarinya, intinya, dan yang paling berarti dari sesuatu itu (ibadah).

Artikel ini ditulis oleh: