Aliran dana korupsi pengadan KTP Elektronik tahun anggaran 2011-2012. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengkritisi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satunya, dalam penyelesaian kasus mega korupsi e-KTP. Pasalnya, KPK terkesan bekerja sesuai opini publik.

Pangi menilai KPK lemah dalam menuntaskan sebuah kasus. Namun, saat kasus lama diperbincangkan banyak orang, lembaga antirasuah itu ujug-ujug mendorong kasus tersebut untuk dikuak. Sayangnya, saat kasus itu tengah berjalan justru lembaga penegak hukum yang dipimpin Agus Raharjo itu malah lepas tangan.

“Tugas berat KPK tidak pernah tuntas mengungkap satu kasus. Karena dia bekerja berdasarkan opini publik. Ketika banyak di perbincangkan, kasus lama menguap aja. Itu yang kemudian tidak tuntas kasusnya. Karena muncul lagi kasus baru, muncul lagi kasus baru. Maka muncul kasus sumber waras, kasus reklamasi,” ujar Pangi di Jakarta, Senin (10/4).

Menurut Pangi, kedua kasus yang diduga melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu “Kalah Trend” dengan kasus e-KTP yang disebut KPK banyak melibatkan aktor besar tanah air.

“Memang kan sudah berkurang porsi membicarakan reklamasi, tentang sumber waras, lebih banyak bicara e-KTP kan dan semuanya itu digoreng. Karena energi akan lebih banyak kesana. Karena elite harus klarifikasi apalagi kalau sidang nya itu panjang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: