Kebijakan Impor Pangan Bisa Memperburuk Kemandirian Pangan Dalam Negeri

 

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Kebijakan Pertanian, Bustanul Arifin menyarankan pemerintah untuk lebih matang dalam perencanaan kebijakan impor pangan dalam negeri.

“Jadi perencanaan impor juga harus merupakan bagian tupoksi (tugas pokok divisi-red),” ujar Bustanul dalam Forum Diskusi Ekonomi Politik yang digelar di Jakarta, Senin, (22/5).

Menurutnya, kebijakan impor pangan juga harus sejalan dengan peraturan menteri (permen) yang mengatur kebijakan ketepatan waktunya.

“Permen itu menyebutkan, impor itu tidak boleh sebulan sebelum panen raya dan dua bulan setelah panen raya,” katanya.

Pun demikian, Bustanul secara tegas tidak menyetujui jika ada usulan untuk melarang impor pangan.

“Justru saya melihat jangan-jangan memang kita kurang (pasokan kebutuhan pangan dalam negeri-red), atau jangan-jangan ada orang yang mengambil untung terlalu banyak. Kalau dilarang bisa bahaya,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, impor barang yang terlalu murah juga berpotensi mematikan hasil industri dalam negeri.

“Betul-betul. Tapi mereka kan timing kan nomor satu kan. Nah plus, baru dalam negerinya kita harus kerja keras, sehingga efisiensinya bisa tercapai,” tutupnya.

Laporan: Warnoto