Hasil pertemuan warga Cileungsi dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta adalah jam operasional diberlakukan bagi setiap truk sampah Jakarta yang akan melewati Cileungsi untuk dibuang ke Bantargebang. Imbasnya tidak seluruh sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Kalibata bisa dibuang ke Bantargebang.

Bekasi, Aktual.com – Sekitar kawasan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang rencananya menghasilkan listrik 500 Kilowatt.

“Kita rencananya, akan menghasilkan 500 Kilowatt dan lahannya yang akan dipakai sekitar satu hektar. Jadi itu di sebelahnya tadi. Kita harapkan teknologi tepat guna ini yang bekerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) bisa jadi ‘pilot project’ yang akan dikembangkan lagi ke depan dan bisa menghasilkan energi,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Bantar Gebang, Bekasi, Jumat (9/3).

Dia menjelaskan progres untuk PLTSa baru dilihat karena harus direview secara komprehensif, bagaimana pipa-pipanya untuk yang gas.

“Tapi ada juga yang nanti 21 Desember yang akan diresmikan oleh Pak Anies (Baswedan, Gubernur DKI Jakarta) sebagai tindak lanjut yang ditandatangani bulan Desember bersama BPPT, groundbreaking,” kata Wagub.

Dia berharap dengan teknologi yang baik, mudah-mudahan proyek PLTSa akan lebih berkelanjutan ke depan.

“Karena sekarang ini hanya masih ‘landfill’, tapi kalau kita punya beberapa kegiatan seperti ‘waste to energy’. Tadi ada juga yang menarik BSF atau Black Soldier Fly, yang bisa menghasilkan ‘waste to protein’. Dan larva-larva itu bisa dipakai untuk pakan ternak maupun juga pakan ikan,” kata Sandiaga.

Jadi, kata Wagub, ada beberapa teknologi terkini yang mulai diperkenalkan, dan di negara-negara maju sudah ada.

“Dan ini mudah-mudahan akan menghasilkan berkah bagi warga di sekitar Bantar Gebang maupun juga bagi seluruh keseluruhan ekosistem pengelolaan sampah di masa yang akan datang,” kata Sandiaga.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: