Kebakaran hutan di Riau pada musim kemarau 2018. AKTUAL/ ISTIMEWA

Pekanbaru, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 121 titik panas yang mengindikasikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno menjelaskan, titik-titik panas yang dideteksi Satelit Terra dan Aqua tersebut menyebar di enam kabupaten di Provinsi Riau.

“Titik panas terbanyak terdeteksi masih menyebar di Kabupaten Rokan Hilir dengan total 100 titik,” katanya di Pekanbaru, Kamis (16/8).

Sementara itu, 21 titik lainnya menyebari di Dumai enam titik, Bengkalis lima titik, Pelalawan empat titik, dan Indragiri Hulu serta Indragiri Hilir masing-masing tiga titik.

Selain di Riau, berdasarkan pencitraan Satelit yang diperbarui pukul 06.00 WIB tersebut juga menyebar di sejumlah Provinsi di Sumatera. Di Bangka Belitung, BMKG menyatakan terdapat 17 titik panas, Sumatera Utara tujuh titik, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau masing-masing tiga titik, serta Jambi satu titik dan Lampung enam titik.

Sementara itu, dari 121 titik panas di Riau, 86 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan tingkat kepercayaan atau confidence diatas 70 persen.

“Titik api di Rokan Hilir ada 77 titik, Dumai lima titik, Pelalawan tiga dan Bengkalis satu titik api,” jelasnya.

Secara umum, BMKG menyatakan suhu udara di Provinsi Riau cukup panas, dengan rata-rata mencapai 35 derajat celcius. Kondisi tersebut membuat sebagian besar wilayah Riau, terutama bagian pesisir yang berkontur tanah gambut menjadi rawan terbakar.

Kabupaten Rokan Hilir sendiri merupakan salah satu wilayah di pesisir Riau yang mengalami kebakaran cukup hebat sepanjang sepekan terakhir. Bahkan, kondisi itu mengancam Provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning tersebut mengekspor asap, setelah dua tahun terakhir Riau berhasil bebas dari kabut asap.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur mengatakan Kabupaten Rokan Hilir merupakan wilayah yang mengalami kebakaran terluas di provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning tersebut.

Rokan Hilir secara geografis berada di pesisir Provinsi Riau dan berbatasan langsung dengan negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura.

“Pemadaman terus kami lakukan. Semua kekuatan kita kerahkan ke sana. Tapi memang cuaca sangat panas yang berdampak kebakaran sulit dikendalikan. Apalagi di Rokan Hilir, diujung dan perbatasan Malaysia,” jelas Jim.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan