Dalam konferensi pers tersebut Kapolri mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu adalah Ahmad Syukri dan Ichwan Nurul Salam yang teridentifikasi berdasarkan hasil tes DNA serta keduanya merupakan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). AKTUAL/Munzir

Palembang, Aktual.com – Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian, mengatakan pihaknya akan mengirim tim ke Singapura untuk mengecek kebenaran pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan, mengenai dugaan keterlibatan jenderal dalam kasus teror terhadap yang bersangkutan.

“Kami telah dua kali mengirim tim ke Singapura untuk mengungkap kasus teror terhadap Novel yang sedang menjalani pengobatan matanya di rumah sakit Singapura akibat disiram air keras, setelah muncul pernyataan ada dugaan keterlibatan seorang jenderal, kami akan mengirim kembali tim meminta penjelasan agar tidak berkembang menjadi fitnah,” kata Kapolri Jendral Tito Karnavian saat melakukan safari Ramadan di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (16/6).

Menurut dia, kasus teror terhadap penyidik KPK itu menjadi perhatian serius pihaknya untuk diungkap secara terang benderang, sehingga tidak berkembang persepsi macam-macam.

Ia mengatakan jika Novel mencurigai ada jenderal yang terlibat dalam aksi teror terhadap dirinya, sebaiknya Novel tidak ragu menyebutkan namanya, namun harus didukung bukti yang kuat.

“Sebutkan saja siapa jendral yang dimaksud, informasi tersebut penting diungkap untuk menindaklanjuti kasus teror kepada penyidik KPK dan memproses siapapun yang terlibat sesuai dengan ketentuan hukum,” katanya.

Dia menjelaskan, pernyataan Novel diharapkan bisa segera diklarifikasi oleh tim untuk menentukan langkah penyelesaiannya sesuai dengan ketentuan hukum.

Menurut dia, pernyataan Novel Baswedan cukup mengejutkan dan menjadi perhatian masyarakat, jika tidak segera ditindaklanjuti akan menjadi fitnah bagi institusi Polri.

“Jika pernyataan penyidik KPK itu memiliki bukti yang kuat, segera diproses, namun sebaliknya jika tidak yang bersangkutan diminta untuk tidak menyebar fitnah,” kata Tito.

Seperti diketahui, kasus penyiraman Novel ini sudah berjalan dua bulan lebih. Namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum berhasil melakukan pengembangan penyidikan, bahkan menangkap pelaku dan otak pelaku penyiraman. Bahkan, dengan lambannya proses yang dilakukan pihak kepolisian ini, masyarakat menjadi curiga akan adanya keterlibatan oknum polisi dalam peristiwa tersebut.

Hal ini berbanding terbalik dengan kasus perampokan dan penembakan seorang nasabah bank di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Pihak kepolisian dalam waktu singkat, mampu menemukan pelakunya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: