Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menggelar konferensi pers akhir tahun Polri 2017 di Jakarta, Jumat (29/12). Kapolri memaparkan di tahun 2017 terjadi penurunan sebesar 23 persen jumlah kejahatan diangka 291.748 kasus, sedangkan pada tahun 2016 mencapai 380.826 kasus. Selain itu, dari jumlah kasus kejahatan pada tahun ini Polri bisa menyelesaikan kasus sebanyak 181.448 kejahatan. Hasil ini menurun dibandingkan tahun lalu, pasalnya di tahun 2016 aparat kepolisian berhasil menyelesaikan kasus kejahatan sebanyak 229.120. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan Kalimantan Barat dan Papua merupakan daerah rawan konflik Pilkada 2018.

“Informasi (daerah rawan pilkada) yang sementara masuk ke kita itu Kalbar dan Papua. Partai pendukung pemerintah dan partai oposisi yang ada di sana ‘head to head’,” ujar Tito di Kemendagri, Jakarta, Senin (15/1).

Tito menambahkan kelak pengamanan pilkada dari Polri, salah satunya akan diperkuat di dua daerah rawan tersebut.

“Kita melihat cukup banyak juga daerah dengan calon tunggal, ini otomatis akan aman. Kekuatan Polri di sana akan secukupnya saja, kekuatan akan kita arahkan ke yang rawan isu-isu sensitif,” jelas Tito.

Dalam merancang sistem pengamanan saat Pilkada 2018, Tito mengaku juga akan bekerjasama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

“Nanti kita lihat kekuatan operasi Polri dan TNI, sudah memadai atau belum. Kalau cukup silahkan kerja sama, kalau kurang saya akan perintahkan jajaran Polri menambah kekuatan. Panglima juga cari solusi tambahannya dari TNI,” kata Kapolri.

Menjelang perhelatan pemilihan kepala daerah 2018, Tito juga akan menekankan netralitas kepada jajarannya, agar tidak berpihak ketika menjalankan tugas.

“Saya sendiri juga sudah berjanji dengan Pak Panglima TNI akan berputar ke semua wilayah. Kita mulai dari Kalimantan Timur pada Rabu. Saya dan panglima akan beri arahan ke jajaran untuk netral,” terang dia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: