Jakarta, Aktual.co —Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menegaskan bahwa pihaknya mengutamakan pendekatan secara persuasif untuk menangani demonstrasi (demo) yang dilakukan kelompok atau organisasi kemasyarakatan.
“Pendekatan kepada masyarakat tetap persuasif. Terima kasih kepada jajaran Sabhara dan Brimob yang setiap hari melayani masyarakat secara persuasif,” katanya, Jumat (14/11).
Ketika dimintai tanggapannya terkait penanganan unjuk rasa mahasiswa yang sempat diwarnai bentrok di Makassar, mantan Kepala Korps Brimob Polri (2012) itu mengatakan pihaknya memberlakukan evaluasi pengamanan pada setiap hari Rabu.
“Untuk penanganan unjuk rasa kepolisian berpedoman pada Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 terkait penggunaan kekuatan dalam kegiatan kepolisian, lalu Protap Nomor 1 Tahun 2010 terkait penanggulangan anarkis,” katanya.
Mantan Kapolda Kalbar (2011) dan Kapolda Jatim (2013) itu mengatakan dalam penanganan unjuk rasa, aparat menekankan pada penggunaan gas air mata karena lebih aman.
“Terima kasih karena selama ini tidak ada yang menggunakan senjata sesuai Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 sehingga tidak memunculkan korban termasuk dari masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan masyarakat juga menyampaikan pedapat di depan umum tanpa anarkis.
Sepekan belakangan ini ibu kota Jakarta diramaikan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok pekerja atau karyawan, kelompok masyarakat hingga ormas di sejumlah lokasi.  Tahun lalu, sebanyak 179 aksi unjuk rasa terjadi di ibu kota.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid