Kawal proses pemilihan Dirut Pertamina agar terlepas dari bayang-bayang mafia migas. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Rebaldy Dalimi berharap pemilihan Direktur Utama Pertamina (Persero) mampu memperbaiki kinerja perusahaan plat merah itu dari gangguan instabilitas yang terjadi.

Menurutnya, pemangku kepentingan baik itu menteri ataupun presiden Jokowi harus mempunyai fokus dan pandangan untuk membawa prioritas kerja Pertamina, lalu visi tersebut disesuaikan dengan kandidat calon dirut.

“Kami sebagai anggota DEN menyarankan, berikanlah sesuatu jabatan itu kepada ahlinya. Kemudian, apa fokos pemerintah terhadap arah kerja Pertamina, apakan masalah keuangan, perminyakan dan sebagainya,” kata Renaldy Dalimi, di Jakarta, Selasa (28/2).

Namun berkaitan dengan pemilihan Dirut Pertamina ini, beredar info bahwa nama Rachmat Hardadi salah satu nama yang telah sampai ke meja Presiden untuk di tetapkan menjadi Dirut defenitif.

Akan tetapi, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdninand Hutahaean mengatakan sosok Rahmat Hardadi bukanlah orang yang tepat untuk menjabat sebagai orang nomor wahid di Pertamina.

“Rahmad Hardadi bukanlah orang yang tepat untuk menduduki posisi Dirut Pertamina. Ada beberapa alasan yang membuat kami ragu akan kemampuan, kapasitas, kapabilitas serta visi dari Dia terhadap Pertamina,” kata Ferdninand

Cobtohnya lanjut Ferdinand, ketika Rachmat Hardadi menjabat Direktur Pengolahan, dia tidak mampu menunjukkan profesionalismenya.

“Kita lihat banyak kilang tidak diurus dengan benar. Jadwal maintenance tidak dilakukan, sehingga dampaknya beberapa bulan lalu terjadi gangguan secara beruntun,” tukasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka