Sejumlah orang berada di luar bandara terbesar Turki, Istanbul Ataturk, Turki, menyusul ledakan yang terjadi pada 28 Juni 2016 waktu setempat. ANTARA FOTO/REUTERS/Ismail Coskun/IHLAS News Agency/aww/16.

Jakarta, aktual.com – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengutuk keras serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh 3 pelaku di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, Selasa (28/6) malam waktu setempat. KAMMI juga menyatakan keprihatinannya atas serangan tersebut yang menyebabkan korban terus bertambah dan sudah mencapai 50 orang, sementara sekitar 250 orang lainnya terluka.

“KAMMI mengutuk keras serangan bom yang terjadi di bandara Ataturk, bom bunuh diri ini merupakan tindakan keji yang mengoyak kemanusiaan. KAMMI mewakili pemuda Indonesia menyatakan duka dan solidaritas yang mendalam untuk para korban dan keluarganya,” kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP KAMMI, Adhe Nuansa Wibisono dalam siaran pers, Rabu (29/6).

“KAMMI juga mendukung pemerintah Turki agar dapat bertindak secara efektif dalam menangani kasus tersebut,” tegas Wibisono.

Wibisono melanjutkan, “Serangan ini menjadi ujian bagi nilai perdamaian dan kemanusiaan secara global. Lebih memprihatinkan lagi serangan ini terjadi di bulan suci Ramadhan ketika masyarakat muslim sedang berpuasa.”

Lebih lanjut, Wibisono menyatakan bahwa insiden terorisme seperti ini tidak mewakili perwajahan agama manapun.

“Salah besar jika ada pihak-pihak yang mengaitkan terorisme dengan agama tertentu, serangan di Turki ini membuktikan bahwa terorisme tidak punya agama. Terorisme tidak mewakili perwajahan agama apapun.”

“KAMMI juga mendukung pemerintah Indonesia terutama Kementerian Luar Negeri untuk mengambil langkah cepat memastikan keamanan dan keselamatan WNI yang berada di Turki, khususnya yang berada di sekitar Istanbul,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan