Samarinda, Aktual.com – Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan “pilot project” atau percontohan pengembangan ternak di lahan bekas tambang batu bara.

“Di Indonesia, program pascatambang batu bara terbesar berada di Kaltim, sehingga daerah ini menjadi percontohan pengembangan ternak di atas lahan bekas tambang secara nasional,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Dadang Sudarya, Minggu (28/5).

Pengembangan ternak itu menurut Dadang Sudarya, sesuai kebijakan Presiden Joko Widodo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan di pedesaan.

“Sekaligus sinergi dengan kebijakan pemerintah daerah khususnya Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar tambang batu bara,” jelas Dadang Sudarya.

Kementerian Pertanian lanjut Dadang Sudarya, telah menetapkan program pengembangan ternak di lahan pasca-tambang secara nasional seluas 700 hektare Pada program tersebut tambah Dadang Sudarya, Provinsi Kaltim mendapat prioritas yaitu mengelola lahan 680 hektare sedangkan 20 hektare lainnya untuk pascatambang di wilayah Bangka Balitung.

Ia menjelaskan, pengembangan ternak di lahan bekas tambang seluas 680 hektare yang dilakukan sejak 2015 itu, terus berkembang dan dilanjutkan hingga saat ini dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan bekas tambang batu bara.

Untuk keberlanjutan dan kesuksesan program nasional di Kaltim itu maka Sekdit Peternakan dan Keswan Kementan serta instansi terkait sudah meninjau ke beberapa kawasan.

Kawasan yang sudah ditinjau di antaranya, kawasan bekas lahan tambang PT Multi Harapan Utama (MHU) yang akan dikembangkan seluas 1.200 hektare namun tahun 2017 diawali dengan luasan 108 hektare.

“Selain itu, ada kawasan di lahan bekas tambang PT Kitadin seluas 800 hektare dan PT Jembayan Muara Bara serta kawasan perusahaan Desa Petangis Paser dan Kutai barat masing-masing seluas 100 hektare,” tuturnya.

“Kami berharap, pihak perusahaan bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya untuk melakukan kegiatan peternakan guna mendukung percepatan populasi dua juta ekor sapi Kaltim,” ucap Dadang Sudarya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan