Gempa Lombok

Jakarta, Aktual.com – Jumlah korban jiwa akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada beberapa waktu lalu terus bertambah.

Hingga Senin (13/8), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 436 orang yang meninggal karena gempa tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta.

“Jumlah tersebut adalah korban yang sudah terdata oleh kepala desa dan bintara pembina desa. Korban yang sudah terverifikasi dan ada surat kematian tercatat 259 orang,” kata Sutopo.

Wilayah yang paling banyak korban jiwanya adalah Kabupaten Lombok Utara dengan 374 orang. Sementara 37 orang meninggal di Kabupaten Lombok Barat, 12 orang di Kabupaten Lombok Timur, 9 orang di Kota Mataram, serta dua orang masing-masing di Kabupaten Lombok Tengah dan Denpasar.

“Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa. Evakuasi korban yang tertimbun bangunan runtuh dan longsor masih dilakukan oleh tim pencarian dan pertolongan gabungan,” jelas Sutopo.

Sutopo mengatakan korban luka-luka tercatat 1.353 orang, dengan 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan.

Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang. Lombok Utara adalah daerah yang paling terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa 7 Skala Richter pada Minggu (5/8).

Menurut Sutopo, penyaluran bantuan ke pengungsi terus dilanjutkan ke seluruh pelosok daerah yang terdampak gempa. Kendala yang dihadapi dalam penyaluran bantuan adalah akses jalan yang rusak.

Untuk mengatasi itu, tiga helikopter dari BNPB, TNI dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) digunakan untuk penyaluran bantuan ke daerah yang terisolasi.

“Kebutuhan mendesak hingga saat ini adalah tenda, selimut, makanan siap saji, terpal alas tidur, mandi-cuci-kakus, air bersih, perbaikan jaringan komunikasi, penerangan atau listrik, kendaraan untuk distribusi logistik, dan kebutuhan dasar sehari-hari,” kata Sutopo.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan