Pekanbaru, Aktual.com – Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mencatat adanya peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue hingga pertengahan April 2018, akibat tingginya curah hujan di daerah tersebut.

“Angkanya meningkat dengan drastis. Kalau dibiarkan akan semakin berbahaya,” ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti, di Pekanbaru, Rabu (25/4).

Gustiyanti menjelaskan bahwa sampai saat ini setidaknya terdapat 87 orang telah terserang penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut. Angka tersebut jelas meningkat drastis jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada Bulan Maret lalu terdapat 73 kasus penderita DBD di Kota Pekanbaru.

Ia menambahkan bahwa dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, kasus yang paling banyak ditemukan ialah di Kecamatan Tampan sebanyak 20 kasus. Kemudian disusul oleh Kecamatan Tenayan Raya dan Payung Sekaki yang menyumbang masing-masing 16 dan 11 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Bukit Raya dan Marpoyan Damai masing-masingnya 9 kasus. Setelah itu Kecamatan Sukajadi dan Pekanbaru Kota dengan 5 kasus kemudian Kecamatan Limapuluh, Rumbai Pesisir dan Senapelan masing-masing 3 kasus. Selain itu Kecamatan Sail juga ditemkan 2 kasus dan Kecamatan Rumbai 1 kasus. Dari jumlah kasus secara keseluruhan, sebanyak 1 orang diantaranya telah meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

“Dalam bulan April saja sudah ada 14 orang yang menjadi korban,” imbuhnya.

Kendati demikian, Gustiyanti mengaku bahwa dari hasil rekap data yang dimiliki pihaknya, jumlah kasus DBD di 2018 justru lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 240 kasus. Hal ini diakuinya sebagai dampak dari berbagai program yang terus digencarkan pihak Dinkes seperti pengadaan kader jumantik hingga imbauan pola hidup sehat kepada masyarakat.

Gustiyanti memperkirakan bahwa jumlah kasus tersebut akan terus bertambah mengingat sampai saat ini hujan masih terus turun di beberapa wilayah di Pekanbaru.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: