Wapres Jusuf Kalla

Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah telah melakukan dua kesalahan besar di bidang ekonomi yang membuat kemajuan Indonesia lebih lambat dibandingkan negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

“Kenapa terjadi? Karena kita punya dua kesalahan pokok dalam ekonomi selama 20 tahun terakhir. Pada krisis ’97 kita menghabiskan energi, kita menjaga, menggaransi bank-bank yang rusak. Yang kedua kita menyubsidi BBM begitu besar dalam waktu sepuluh tahun,” kata JK di Istana Wakil Presiden, di Jakarta, Senin (28/8).

Menurut JK, saat krisis ekonomi 1997, pemerintah telah mengucurkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hingga hampir Rp600 triliun dalam kurun waktu dua tahun.

Sedangkan untuk subsidi BBM, pemerintah telah mengeluarkan Rp400 triliun guna menyubsidi pada 2004 yang sebagian besar salah sasaran atau dinikmati masyarakat mampu.

“Apabila dihitung sekarang dengan segala macam bunganya, 600 triliun bisa jadi kira-kira 3 ribu triliun, kemudian tahun 2004-2014 saja, hampir 400 triliun BBM kita subsidi, tapi yang menikmati orang punya mobil seperti kita semua di sini,” kata dia.

Apabila semua dana BLBI dan subsidi BBM itu digabung, lanjut Wapres, pemerintah saat ini akan punya dana sekitar Rp6 ribu triliun yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby