Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie (kanan) saat memberikan keterangan persnya terkait reflesi ICMI yang terjadi di Indonesia pada tahun 2016 di kantor ICMI, Jakarta, Selasa (3/1/2017). Dalam jumpa persnya ICMI menyikapi beberapa hal yang terjadi di Indonesia selama tahun 2016 dan dalam rangka menyongsong program ICMI di tahun 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie menanggapi dengan santai kehadiran beberapa pejabat penyelenggara Pilkada DKI Jakarta dalam sebuah rapat tertutup pasangan calon (Paslon) Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat.

Menurutnya, Ketua KPUD DKI Sumarno dan Mimah Susanti selaku pemimpin dari lembaga penyelenggara Pemilu seharusnya tahu bahwa kehadiran mereka akan menimbulkan reaksi keras dari publik.

“Kalau anda itu sudah tahu ini akan menimbulkan kecurigaan, ya jangan datang. Ya dia (pak Sumarno) yang semestinya panggil (Paslon),” ujarnya kepada wartawan di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (10/3).

Menurut Jimly, seharusnya KPUD dan Bawaslu DKI Jakarta dapat bersikap dan bertindak jual mahal kepada semua Paslon dalam Pilkada DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan kedua lembaga tersebut memiliki posisi sebagai pembuat acara hajat demokrasi di Jakarta, sehingga tidak dimungkinkan untuk bersikap dan bertindak murahan.

“Harus sombong dikit, mumpung mereka lagi butuh. Panggil saja, pasti datang mereka dua-duanya,” imbuh mantan Ketua MK ini.

Artikel ini ditulis oleh: