Jakarta, Aktual.com — Pilkada serentak 2018 telah memasuki masa krusial, jika dihitung mundur waktu ke hari pencoblosan hanya tinggal 92 hari. Hampir di semua daerah yang menggelar pilkada dilakukan survei untuk mengetahui peta kekuatan para paslon dan memprediksi pemenangnya.

Demikian halnya di pilgub Sumatera Utara 2018, survei dilakukan banyak lembaga bukan hanya untuk mengetahui siapa yang akan memenangkan kontestasi namun juga untuk mencek apakah hingar bingar pilkada DKI tahun lalu akan terulang di Sumut mengingat salah satu figur yang maju adalah bekas peserta pilkada DKI.

Lembag survei Stratak Indonesia merilis hasil survei mereka dan menemukan bahwa pilgubsu tidak seheboh pilkada DKI. Bahkan popularitas para calon masih belum sampai di angka ideal.

Popularitas Edy Rahmayadi baru mencapai angka 73,50 persen lalu Djarot Syaiful Hidayat 70,10 persen. Para calon wagub bahkan belum ada yang mencapai angka 50 persen. Popularitas Musa Rajekshah sebesar 47,22 persen sementara Sihar Sitorus 25,40 persen.

“Jadi isu pilgubsu 2018 akan heboh karena Djarot diimpor ke sini, tidak terjadi. Pilkadanya saja seperti tidak menarik minat masyarakat. Para calon belum dikenal secara maksimal padahal waktu sudah tinggal 3 bulan,” demikian disampaikan Octarina Soebardjo dalam rilis survei yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (27/3).

Artikel ini ditulis oleh: