Sejumlah warga eks-Gafatar berada di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1). Sebanyak 1.119 warga eks-Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dievakuasi dari Kabupaten Mempawah karena diusir paksa oleh masyarakat setempat pada Selasa (19/1) kemarin tersebut, rencananya akan dipulangkan pemerintah ke daerah asal dengan menggunakan KRI Teluk Bone. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc/16.

Semarang, Aktual.com — Kepolisian Daerah Jateng menyiapkan dua skenario evakuasi penjemputan ratusan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Pontianak, Kalimantan Barat, ke pelabuhan Tanjungemas Semarang, Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Liliek D menyampaikan secara teknis rundown penjemputan dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama, separuh warga eks Gafatar diberangkatkan lebih dahulu. Setibanya di Gilimanuk Surabaya akan dilakukan wawancara guna menggali informasi selama mengikuti kegiatan di Mempawa.

“Diharapkan kedatangan 1500 orang itu jangan serentak. Jadi misalnya, kapal satu diberangkatkan lebih dulu. Sesampainya, di sini kita urus dan layani kesehatannya sekaligus menggali informasi dari segi spiritual, psikologisnya dan ideologinya seperti apa,” kata dia usai rapat koordinasi bersama Gubernur Jateng di komplek Gubernuran Jateng, Kamis (21/1).

Tahap kedua, setelah melewati proses screening petugas, akan ditampung sementara ke asrama Donohudan, Solo. Selanjutnya, bila ada saudara maupun keluarga ingin membawa pulang dipersilahkan menjemput.

“Kalau ada saudara yang ingin menjemput atau dijemput berkenan melewati proses screening dulu. Silahkan monggo dibawa atau menunggu sampai di Donohudan,” beber dia.

Rencana penjemputan sekitar 1.500 warga eks Gafatar yang mayoritas asal Jateng-DIY melibatkan unsur TNI/ Polri, Forkminda yang terdiri dari MUI, Ormas keagamaan dan unsur lainnya. Secara umum tahapan penjemputan dengan menggunakan tiga Kapal TNI-AL.
Terdapat tiga KRI yang akan digunakan untuk mengevakusi warga eks Gafatar secara bertahap.

“Kalau disusun tahapan di kapal itu datangnya gantian itu jadi tidak besar. Yang besar itu kalau semua brek 1.500 orang. Jadi kecil, kalau 250 orang dulu dari Gilimanuk. Jadi kan tidak terlalu ribet,” ujar dia.

Pihaknya memperkirakan kedatangan tahap pertama warga eks Gafatar diberangkatkan dari Pontianak tanggal 24 Januari 2016. Perjalanan kapal menuju Semarang diperkirakan membutukan waktu 2 hari. “Kira sampai sini hari Selasa atau Rabu. Dari sana hari Minggu sudah diberangkatkan,” ucapnya.

Ditanya berapa personel yang mengamankan, Lilik belum bisa menyebut jumlah pastinya. Sebab, saat ini masih dirapatkan dengan unsur terkait. “Tunggu hasil rapat. Saya tidak bisa menjelaskan teknis secara detail proses evakuasi. Sebab, secara teknis ada di Kapolrestabes. Tunggu aja sampai rapat ini selesai,” beber dia.

Artikel ini ditulis oleh: