Sejumlah buruh mengangkut karung-karung berisi beras bagi rakyat miskin (Raskin) di Gudang Bulog Harjosari, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/6). Penyaluran Raskin untuk jatah Juni dan Juli di Jateng dilakukan dua kali secara bertahap pada Juni 2016 bertujuan untuk menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako) selama Ramadan dan menjelang Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memperingatkan seluruh jajarannya untuk mewaspadai potensi peningkatan konsumsi dan transportasi menjelang Natal 2017 dan Libur Tahun Baru 2018 di tujuh wilayah.

Menteri Enggar memaparkan ketujuh wilayah yang berpotensi terjadi peningkatan konsumsi, yakni Sumatra Utara, seluruh Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.

“Saya sudah turun ke beberapa provinsi, Eselon I sudah terjawal untuk keliling dan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Bank Indonesia di provinsi-provinsi yang berpotensi konsumsinya meningkat di hari besar keagamaan dan akhir tahun,” kata Enggar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (7/11).

Ia menjelaskan Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan seluruh Dinas Perdagangan di tingkat provinsi dan pihak terkait lainnya seperti distributor dan produsen untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.

Menurut dia, beras medium dan premium yang dijual di beberapa daerah sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diberlakukan pemerintah. Namun, ia tidak menampik ada sedikit kenaikan harga untuk beras medium.

“Beras premium harga jualnya di bawah HET, sedangkan beras medium di beberapa tempat masih sesuai HET, ada yang naik sedikit sekitar 100 sampai 200 rupiah,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka