Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta no urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni saat menghadiri kampanye akbar Satukan Jakarta di Lapangan Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (11/2). Kampanye akbar ini bertujuan untuk menyatukan tekad, hati, pikiran dan perjuangan untuk Pilgub DKI pada 15 Februari 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta no urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni saat menghadiri kampanye akbar Satukan Jakarta di Lapangan Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (11/2). Kampanye akbar ini bertujuan untuk menyatukan tekad, hati, pikiran dan perjuangan untuk Pilgub DKI pada 15 Februari 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Tersingkirnya pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di putaran pertama Pilgub DKI 2017, membuat suara pendukung mereka diincar oleh dua tim pasangan yang lain di putaran kedua Pilkada DKI.

Baik kubu pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saifful Hidayat atau pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengklaim telah melakukan pendekatan kepada pendukung Agus-Sylvi.

Namun demikian, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo membebaskan pendukung Agus-Sylvi untuk mendukung Ahok)-Djarot maupun Anies-Sandi di putaran kedua Pilkada DKI.

“Kita berikan kebebasan demokrasi, itu tidak salah, relawan silahkan. Tapi suara resmi tim pemenangan belum ada. Karena itu (relawan) tidak boleh mengatasanamakan tim pemenangan Agus-Sylvi,” ujar Roy di Jakarta, Sabtu (18/2).

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga mengklaim, saat ini pihaknya masih menghormati penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta, yang menepatkan posisi Agus-Sylvi yang terbuncit.

“Perlu kami sampaikan, sampai saat ini kami masih menghormati KPU Jakarta. Sebelum ada putusan atau perhitungan tetap. Tim Agus-Sylvi tidak mengarahkan (dukungan) dulu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu