Tersangka kasus korupsi E KTP Setya Novanto tiba digedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11/2017).Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini rutin melakukan pemeriksaan terhadap para saksi bagi Setya Novanto (SN) tersangka korupsi e-KTP, karena berkas kasus Ketua DPR RI tersebut sudah nyaris rampung yakni sekitar 70 persen. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Peneliti senior Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi menilai Partai Golkar saat ini telah kehilangan ruhnya. Pasca, ditahannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Apabila kondisi seperti saat ini dibiarkan, menurutnya, Partai Beringin bisa menjadi bak monster, zombi yang kemungkinan merusak tatanan.

“Golkar sudah kehilangan ruhnya, kalau dibiarkan bisa jadi seperti zombi, makhluk yang tidak jelas asal-usulnya, hidup dengan kemudian merusak tatanan,” ujar J Kristiadi dalam Diskusi bertajuk 2019 Paska SetNov: Kontestasi Ketum GOLKAR dan Reposisi Pimpinan DPR di Kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (24/11).

Menurutnya, Golkar perlu menemukan ruhnya kembali. Kalau Golkar ingin selamat, kata dia, maka harus ada gerakan pembaruan.

“Saya berpikir, Golkar ini perlu jenis malapetaka apa lagi untik sadar? Musibah sudah sedahsyat ini, Ketum masih berani kirim surat, “saya tidak mundur”, nunjuk Plt, loh ini bener-beber dia tidak sadar? Dia duduk dipilih puluhan juta rakyat,” kata dia.

Dia melihat masih banyak mutiara-mutiara di Golkar yang kompeten memimpin Partai Golkar. Partai Beringin perlu melakukan konsolidasi organisasi, termasuk tokoh-tokoh muda partai yang bisa berkoalisi melakukan gerakan pembaruan.

“Golkar pernah jaya dan juga pernah dimaki. Saya yakin Golkar bisa bertransformasi ke depannya,” katanya.

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby