Ketua Tim Panelis Indofood Riset Nugraha (IRN), F.G. Winarno berbincang dengan sejumlah mahasiswa sebelum dimulai diskusi sehari bertema “Mencerdaskan Bangsa Melalui Kemandirian Pangan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal Berkelanjutan”di Ciloto, Bogor Jawa Barat, Rabu (5/9). Indofood melalui program IRN memberikan bantuan dana penelitian bagi 58 mahasiswa dari 25 universitas diseluruh tanah air.selain dana penelitian, indofood juga memberikan pelatihan analisis data serta kiat publikasi hasil penelitian kepada mahasiswa.
Ketua Tim Panelis Indofood Riset Nugraha (IRN), F.G. Winarno berbincang dengan sejumlah mahasiswa sebelum dimulai diskusi sehari bertema “Mencerdaskan Bangsa Melalui Kemandirian Pangan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal Berkelanjutan”di Ciloto, Bogor Jawa Barat, Rabu (5/9). Indofood melalui program IRN memberikan bantuan dana penelitian bagi 58 mahasiswa dari 25 universitas diseluruh tanah air.selain dana penelitian, indofood juga memberikan pelatihan analisis data serta kiat publikasi hasil penelitian kepada mahasiswa.

Jakarta, Aktual.com – Program Indofood Riset Nugraha (IRN) kembali memberikan bantuan dana penelitian kepada 58 mahasiswa yang berasal dari 25 universitas di Indonesia. Penandatanganan kerja sama penelitian ini dilakukan antara mahasiswa, Manajemen Indofood dan Tim Panelis yang akan memberikan bimbingan dan pembinaan kepada mahasiswa-mahasiswa tersebut untuk menyelesaikan penelitian dengan tema Mencerdaskan Bangsa melalui Kemandirian Pangan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal secara Berkelanjutan.

“Secara keseluruhan jumlah proposal penelitian yang diterima tahun ini meningkat menjadi 215 proposal dari tahun sebelumnya yang berjumlah 148,”ujar Ketua Program IRN, Suaimi Suriady di Jakarta, Rabu (6/9).

Pada tahun ini, lanjutnya, Indofood melakukan coaching clinic bagi mahasiswa di Indonesia Timur khususnya di kota Ambon, yaitu di Universitas Pattimura, Institut Agama Islam Negeri, Universitas Darusallam, Politeknik Kesehatan dan di kota Manokwari, yaitu di Universitas Papua, Universitas Cendrawasih dan Universitas Musamus. Hasilnya, dari 58 proposal yang berhasil lolos seleksi Tim Panelis , 12 proposal di antaranya berasal dari 7 universitas di wilayah Indonesia Timur.

“Salah satu sumber pangan lokal yang menjadi fokus penelitian mahasiswa dari wilayah Indonesia Timur adalah Sagu. Ini bagus, karena Sagu kaya akan pati sehingga dapat berfungsi sebagai sumber karbohidrat dan dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti bubur, mie dan aneka kue. Oleh karenanya, diharapkan generasi muda Indonesia dapat menggali, mengembangkan dan juga mengangkat citra sumber daya pangan lokal lainnya yang ada di Indonesia,” ujar Ketua Tim Panelis IRN, Prof. Dr. Ir. FG Winarno.

Para peserta IRN harus menyelesaikan penelitian dalam waktu satu tahun. Tim Panelis IRN akan melakukan audit terhadap penelitian dalam dua tahap. Audit pertama adalah untuk memonitor perkembangan penelitian sekaligus mengevaluasi. Audit tahap kedua dilaksanakan sebelum laporan akhir penelitian. Tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk dana, IRN juga membekali para peserta IRN dengan pelatihan khusus dalam Leadership Camp. Mereka dibekali dengan materi tentang norma atau falsafah pelaksanaan penelitian, pengumpulan dan analisis data penelitian serta kiat melakukan publikasi hasil penelitian.

“Kami berharap program ini dapat menghasilkan solusi-solusi pangan di masa depan melalui hasil penelitian yang mengembangkan kekayaan pangan Indonesia. Demi mencapai tujuan itu para peneliti ini harus mendapatkan dukungan baik dari segi keuangan maupun pembinaan penelitian yang tepat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka