Ribuan umat Islam dari berbagai elemen organisasi melakukan aksi long march dari Masjid Al Azhar menuju Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1/2017). Dalam aksinya ribuan umat Islam mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mencopot Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charlian karena telah membiarkan indsiden penyerangan dan penganiayaan FPI yang dilakukan GMBI serta mencopot Kapolda Kalimtan Barat dan Kapolda Metro Jaya. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan menilai massa tidak perlu menggelar aksi bela ulama, Jumat (9/6) terkait penanganan kasus pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab.

“Untuk apalagi aksi,” kata Iriawan di Jakarta.

Iriawan pun kembali membantah penyidik Polda Metro Jaya tidak mengkriminalisasi kasus dugaan percakapan dan foto yang menyeret Rizieq.

Apalagi, klaim Iriawan penyidik kepolisian menghadirkan 26 saksi ahli dan 50 saksi lainnya. Bekas Kapolda Jawa Barat itu kembali mengklaim, kasus yang menjerat Habib Rizieq sebagai permasalahan hukum yang dilakukan perseorangan dan tidak ada kaitannya sebagai ulama.

“Kebetulan oknumnya ulama jadi bukan justifikasi masih banyak ulama yang tidak bermasalah dengan hukum.”

Dia pun mengaku belum menerima pemberitahuan rencana aksi bela ulama tersebut dan mengimbau masyarakat tidak ikut aksi tersebut.

Sementara itu, Ketua Presidium 212 Ansufri Idrus Sambo memastikan akan tetap melaksanakan aksi dengan mengajukan pemberitahuan kepada kepolisian.

Sambo menyatakan panitia sudah menyiapkan mobil komando untuk berorasi di luar Masjid Istiqlal Jakarta Pusat.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu