A visitor passes ENOC-branded oil barrels stored at the Emirates National Oil Co. lubricants and grease manufacturing plant in Fujairah, United Arab Emirates, on Monday, March 12, 2012. ENOC, as Dubai's government-owned refiner is known, will expand the plant's capacity to 250,000 tons a year by 2014, it said. Photographer: Gabriela Maj/Bloomberg

Teheran, Aktual.com – Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh berkomentar tentang persaingan di antara negaranya dengan Arab Saudi tentang minyak, Senin (8/10) kemarin.

Zanganeh mengatakan, Arab Saudi takkan dapat menggantikan pangsa minyak Iran di pasar global, demikian dilaporkan kantor berita Iran IRNA.

Komentar Zanganeh datang sebagai tanggapan atas pernyataan Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman baru-baru ini, bahwa negaranya dan produsen lain telah meningkatkan produksi minyak mentah mereka untuk menggantikan pangsa ekspor minyak Iran di pasar.

“Pernyataan berlebihan seperti itu hanya bisa menyenangkan Tn. (Donald) Trump. Pada kenyataannya, pasar tidak akan pernah percaya klaim seperti itu,” kata Zanganeh.

Baik Arab Saudi maupun produsen-produsen minyak lainnya tidak memiliki kapasitas untuk menggantikan minyak Iran di pasar, ia menekankan.

Pada Mei, Presiden AS Donald Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan internasional 2015 tentang program nuklir Teheran dan berjanji akan menerapkan kembali sanksi-sanksi atas ekspor minyak Iran pada 4 November.

Iran mengekspor sedikitnya 2,5 juta barel per hari minyak mentah pada April sebelum Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan itu.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan