Seorang pria melihat aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (18/3). Pemerintah melalui Kemenko Maritim terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar dapat memangkas Dwelling Time (kontainer dibongkar dari kapal sampai dengan keluar dari kawasan pelabuhan) meski saat ini Dwelling Time telah 3,6 hari yang sebelumnya 5-7 hari. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pras/16

Jakarta, Aktual.com – Satu orang perawat Klinik 1st Aid PHC bernama Kamal meninggal dunia saat berupaya menolong para korban insiden di pelabuhan rakyat Martapura Baru.

Berdasarkan keterangan tertulis Humas PT Pelindo Banjarmasin, Minggu (25/2) dini hari sekitar pukul 00.30 WITA menyebutkan, informasi sementara sebanyak lima orang korban meninggal tersebut adalah empat orang tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan 1 orang perawat Klinik 1st Aid PHC.

Adapun kronologis kejadian berawal dari kapal yang memuat kernel dari KM Sumiei dengan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) Mitra Padu Serasi, sekitar pukul 20.00 WITA.

Kejadian diawali dengan terbuka palka kapal atas perintah chief officer kapal, pada saat itu dari ABK kapal MV Sumiei sudah memperingatkan agar para pekerja tidak melakukan pembongkaran muatan sebelum 3 jam, karena dari kapal tercium bau amoniak dan gas menyengat.

Namun, dua orang buruh tetap turun ke dalam kapal, dan sesaat kemudian mengalami lemas serta sulit bernapas. Melihat rekannya lemas dan tidak bisa bernapas, kemudian dua orang buruh lainnya mencoba menolong dengan ikut turun ke bawah.

Setelah ditunggu, ternyata keempat orang tersebut tidak kunjung keluar, sehingga dengan sigap security Pelindo III langsung melakukan aksi berupa permintaan bantuan kepada first aid klinik dan dengan fast response.

Tidak lama kemudian, petugas datang atas nama Kamal, lengkap dengan alat bantu oksigen, namun ternyata dia pun ikut lemas dan tidak sadarkan diri.

CEO Regional Kalimantan Recky Julius Uruilal mengatakan sebagai perusahaan yang konsen terhadap keselamatan kerja, petugas baik yang berada di lapangan atau perawat langsung merespons dan menuju lokasi kejadian

“Pelindo III beserta tim first klinik dan emergency sudah berupaya menyelamatkan seluruh korban sebagai upaya preventif tindakan kegawatdaruratan kejadian yang tidak diinginkan,” katanya pula.

Dalam kegiatan bongkar muat yang dilakukan oleh Mitra Padu Serasi minta menggunakan crane darat milik Pelindo dengan rencana muat 500 ton.

Pada pukul 21.00 WITA, seluruh korban sudah dievakuasi ke RS Suaka Insan dan TPT Banjarmasin.

Para korban lainnya adalah Mandor Madi (55), Jani (48), David (30), Syarani(40), dan Kamal sebagai perawat klnik first aid Pelindo. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka