ilustrasi

Jakarta, Aktual.com- Pelaku penikaman dua anggota Brimob, Mulyadi (28), dikenal sebagai pribadi tertutup di lingkungan tempat tinggalnya.

Terbukti setiap bertemu warga, dia tak banyak berbicara ke warga lain. Sekalipun bicara, dia hanya memuja muji ISIS ke warga.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto menyebut, tersangka acapkali memilih asyik dengan ponsel saat warga datang ke rumah tempat tinggalnya.

“Juga setiap ketemu dengan teman kakaknya, dia selalu mengatakan bahwa ISIS itu baik. Khilafah itu baik dan dia terus menyampaikan itu,” kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/7).

Sebab tersangka telah terkontaminasi dengan ideologi radikal ISIS. Bahkan Setyo menuturkan, pelaku acapkali membuka konten radikal ISIS sehingga teradikalisasi.

“Kelihatan dia sudah terkontaminasi pemikirannya, dengan media sosial tentang konten konten radikal,” lanjut Setyo.

Sementara terkait tragedi penikaman yang dilakukan Mulyadi, kata Setyo, polisi sudah memeriksa empat orang saksi. Diantara yang sudah diperiksa yakni kakak kandung, kakak ipar, dan teman SMA tersangka.

“Kemudian satu orang teman berdagang yang tinggal di Bogor,” pungkas Setyo.

Sebagai informasi, Mulyadi menikam dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6).

Peristiwa penikaman dilakukan seusai anggota Brimob melaksanakan ibadah Salat Isya.

Hasil pemeriksaan awal, tersangka tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Di sana, dia menumpang tinggal di rumah kakak kandungnya.

Pewarta : Fadlan Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs