Ekonom senior, Rizal Ramli menilai Jawa Barat tidak akan mengalami perbaikan jika dipimpin oleh orang yang tidak punya integritas dan miskin terobosan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Kenaikan tarif dasar liatrik (TDL) kapasitas 900 volt ampere (VA) disebut mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Gus Dur, Rizal Ramli cuma bisa mengantongi sekitar Rp20 triliun.

Padahal, ada kebijakan lain yang lebih paten dan mendulang pemasukan anggaran yang jauh lebih besar. Bahkan bisa tiga kali lipatnya. “Jurus Ngepret” Rizal Ramli ini bisa raup pemasukan mencapai Rp65 triliun.

“Saya tahu, Presiden Jokowi juga sebetulnya enggak mau listrik naik karena sudah pasti akan menambah orang miskin baru. Tapi saya bisa minta ke PLN untuk lakukan kebijakan bisa lebih menghasilkan tanpa harus menaikkan listrik,” kata ekonom senior ini di Jakarta, ditulis Minggu (8/10).

Jurus jitu ‘Razawali Ngepret’ itu pertama adalah menekan biaya transmisi lost yang kerap dialami PLN. Sejauh ini disebut direksi BUMN listrik itu biaya lost-nya sebesar 9 persen.

“Padahal di seluruh dunia, mohon maaf, dampak transmisi lost akibat kabel sudah tua dan lainnya hanya 3 persen. Makanya saya tanya ke pihak PLN, dalam setahun direksi PLN menurunkan transmisi lost dari 9 ke 3 persen. Bisa tidak? Akhirnya direksi sanggup.” kata Rizal.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid