Jakarta, Aktual.com-Sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan di jalan tol, salah satunya dengan cara frekuensi pembayaran tol akan dikurangi dengan mengurangi gerbang tol pembatas alias barier yang memisahkan dua ruas tol yang berbeda pengelola.

Dengan demikian pemakai jalan tol tak perlu sering berhenti untuk melakukan pembayaran tol. Pembayaran dilakukan cukup satu kali setiap melewati sejumlah tol yang sudah terintegrasi. Hl ini dikenal dengan istilah integrasi sistem transaksi jalan tol.

lntegrasi sistem transaksi di tol antara Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Iainnya akan kembali diberlakukan tahun 2017. Pemberlakuan sistem integrasi ini telah dimulai sejak tahun 2016 untuk mengantisipasi antrean kendaraan yang sering terjadi di gerbang tol.

Melalui pernyataan tertulis kepada Media di Jakarta, Jasa Marga Rabu (14/6), integrasi sistem transaksi dilakukan pada ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, dan Pejagan-Brebes Timur.

Selain itu, lebaran tahun ini, Jasa Marga juga bakal mengoperasikan GT Palimanan 3 dan 4 yang sebelumnya hanya GT Palimanan 1.

Dengan telah diberlakukannya sistem tol integrasi, sistem pembayaran bakal dibagi menjadi dua cluster.

Cluster pertama sebagai gabungan dari tol Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan dan Purbaleunyi ke arah Bandung. Jadi, nanti masuk pintu tol Cikarang Utama, ambil tiket. Kemudian, baru bayar di pintu tol Palimanan.

Kemudian, untuk sampai ke ruas Pejagan-Pemalang, pemudik masih bisa melalui tol operasional hingga ke Brebes Timur. Penggabungan sistem pembayaran dimulai dari Jalan Tol Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan dan Tol Pejagan-Pemalang (hingga Brebes Timur).

Saat pemudik tiba di pintu tol Palimanan, selain membayar juga akan diberikan tiket untuk keluar di pintu tol Brebes Timur.

Artinya, pembayaran hanya dilakukan dua kali yakni di GT Palimanan dan GT Brebes Timur.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs