Inflasi 2017 Akan Melonjak Jika TDL dan Elpiji Naik Bareng. (ilustrasi/aktual.com)
Inflasi 2017 Akan Melonjak Jika TDL dan Elpiji Naik Bareng. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – INDEF memprediksi laju inflasi tahun ini akan jauh lebih tinggi dari 2016. Hal ini terjadi karena ada kebijakan ‘administered prices’ seperti kenaikan tarif dasar listrik (TDL), bahan bakar minyak (BBM), biaya pengurusan STNK dan kenaikan lonjakan harga pangan.

Padahal dengan adanya inflasi yang tinggi itu bakal membuat daya beli masyarakat anjlok. Bahkan tak hanya itu, inflasi tinggi juga membuat konsumen dan produsen sama-sama menderita.

“Saya melihat inflasi yang tinggi di 2017 ini akan menyebabkan konsumsi, produsen, dan sektor pembiayaan akan sangat terpukul,” tutur ekonom INDEF, Abdul Manap Pulungan, di Jakarta, Kamis (9/2).

Menurutnya, laju konsumsi inflasi tinggi akan menurunkan pola konsumsi, sehingga sudah pasti akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama konsumsi rumah tangga.

“Dan bagi produsen, dengan inflasi tinggi biasanya biaya produksi akan meningkat. Dampaknya bisa memengaruhi pendapatan dan laba, bahkan rencana ekspansi bisnisnya. Jika itu terjadi tentu akan mengganggu serapan tenaga kerja,” ujarnya.

Bahkan inflasi tinggi juga, kata Manap, akan mengganggu dunia perbankan. Salah satunya terkait dengan pembiayaan.

“Karena inflasi yang tinggi tentu akan menyebabkan suku bunga tetap tinggi, sehingga penyaluran kredit pasti kembali rendah seperti 2016 lalu,” tutur dia.

Apalagi memang jika dilihat inflasi 2016 yang relatif rendah di angka 3,02 persen itu, ternyata jika dilihat tiga penopangnya masih tinggi. Yaitu komponen core inflation (inflasi inti), gejolak harga pangan (volatile food), dan administered prices atau harga-harga yang diatur pemerintah.

“Ternyata inflasi harga pangan masih tinggi 5,9. Artinya orang tidak bisa beli apa-apa kalau harganya mahal. Tak bisa beraktivitas dengan baik. Dan tahun ini ada kenaikan administered prices. Pasti daya beli masyarakat akan turun dan inflasi melonjak,” paparnya.

(Laporan: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka