Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (tengah), yang didampingi jajaran direksi BCA, menyerahkan plakat apresiasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Ignasius Jonan (ketiga kanan) usai memberikan inspiring closing speech dalam ajang Indonesia Knowledge Forum VI di Jakarta, Rabu (04/10). Digelar selama dua hari pada tanggal 3 – 4 Oktober 2017 dengan mengambil tema “Elevating Creativity & Innovation Through Digital Collaboration” sebagai topik pembahasan, IKF VI 2017 sukses menjadi ajang pertukaran ide di antara para peserta yang terdiri dari para eksekutif, profesional, bahkan masyarakat umum, dengan 23 narasumber yang mumpuni dari segi pengetahuan maupun pengalaman.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (tengah), yang didampingi jajaran direksi BCA, menyerahkan plakat apresiasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Ignasius Jonan (ketiga kanan) usai memberikan inspiring closing speech dalam ajang Indonesia Knowledge Forum VI di Jakarta, Rabu (04/10). Digelar selama dua hari pada tanggal 3 – 4 Oktober 2017 dengan mengambil tema “Elevating Creativity & Innovation Through Digital Collaboration” sebagai topik pembahasan, IKF VI 2017 sukses menjadi ajang pertukaran ide di antara para peserta yang terdiri dari para eksekutif, profesional, bahkan masyarakat umum, dengan 23 narasumber yang mumpuni dari segi pengetahuan maupun pengalaman.

Jakarta, Aktual.com – Memasuki hari kedua penyelenggaraan Indonesia Knowledge Forum (IKF) VI – 2017, direncanakan akan secara langsung ditutup dengan inspiring closing speech dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Ignasius Jonan.

“Teknologi informasi penting dalam mendorong efisiensi pengelolaan sumber daya energi. Misalnya, dengan tersedianya aplikasi ESDM One Map Indonesia, semua data terkait sektor ESDM kini terintegrasi, tak ada lagi perbedaan data antar ditjen, mudah untuk menjadikannya sebagai acuan pengambilan kebijakan. Masyarakat juga bebas mengaksesnya untuk berbagai kepentingan,” ungkap Jonan di Jakarta, Rabu (4/10).

Lebih lanjut, Jonan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan positif IKF ini.

“Forum ini tentunya dapat menjadi sumbangsih kita semua untuk terus memajukan ekonomi Indonesia, khususnya di era ekonomi digital,” terangnya.

Selain itu, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam closing remarks-nya menyampaikan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam memajukan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi besar menciptakan kesejahteraan melalui ekonomi digital. Kolaborasi di antara seluruh pemangku kepentingan diantaranya pemerintah, perbankan, dan pelaku start up sangat diperlukan sebagai fasilitator terwujudnya inklusi keuangan dan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Jahja.

Gelaran Indonesia Knowledge Forum (IKF) VI yang dihelat PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service sebagai wadah One Stop Knowledge Solution disambut antusiasme para peserta. Digelar selama dua hari pada tanggal 3 – 4 Oktober 2017 dengan mengambil tema “Elevating Creativity & Innovation Through Digital Collaboration” sebagai topik pembahasan, IKF VI 2017 sukses menjadi ajang pertukaran ide di antara para peserta yang terdiri dari para eksekutif, profesional, bahkan masyarakat umum, dengan 23 narasumber yang mumpuni dari segi pengetahuan maupun pengalaman.

Tahun ini menjadi tahun ke-6 penyelenggaraan IKF sebagai sebuah ‘Pesta Akbar Pengetahuan’ terbesar di Indonesia. Berkomitmen memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi setiap pelaku bisnis yang membutuhkan strategi digital, IKF VI 2017 juga dilengkapi serangkaian expo dan exhibition yang diikuti oleh 35 start up dan penyedia pengetahuan teknologi terpilih. Dengan tetap berfokus pada tema besar “Moving Our Nation to the Next Level” yang berlandaskan pada semangat untuk membangun negeri melalui pengetahuan, IKF VI 2017 ini diharapkan mampu menjadi wadah berbagi inspirasi seputar ekonomi digital demi kemajuan dunia usaha dan masyarakat Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka